Dalam Alam Rahman Bapak 40 hari :
-Di Otak 7 hari
-Di Tulang Belakang 7 hari
-Di Sulbi Wattaraib 7 hari
-Di Tulang Dada 7 hari
-Di Jantung 7 hari
-Di Pusat 7 hari
-Di Kalam 7 hari
Jumlah = : 39 hari + 1 Mi’raj Makrifatullah = 40 hari
……………………………………………………
Dalam Alam Rahim Ibu 9 Bulan 9 hari 9 jam 9 menit 9 detik :
-1 hari = Hu
-3 hari = Allah
-7 hari= Innallah
-4 bulan + 4 hari = Allahu Akbar
-7 bulan + 7 hari = Subhanallah
-8 bulan + 8 hari = Alhamdulillah
-9 bulan + 9 hari = Inna anna amannah
( Sesungguhnya aku pembawa amanah Allah)
9 jam + 9 menit = Mi’raj Awal
……………………………………………………
Sholat itu ada Nyawanya, ada Nafsunya, ada Tulangnya, ada Kepalanya, ada Tangan dan Kakinya
……………………………………………………
1. TAKBIRATUL IHRAM itu Nyawa Sholat, Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu : Tuba’dil, Munajat, Mi’raj, Ihram
……………………………………………………
2. NIAT itu Nafsu Sholat, Karena Niat adalah pernyataan dari pada kehendak untuk mewujudkan asal dari pada cita-cita Manusia
……………………………………………………
3. AL-FATIHAH itu Kepala Sholat, Karena membaca Al-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan hambanya, maka hendaklah ketika membaca Al-Fatihah seolah-olah jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata langsung dengan Tuhan
……………………………………………………
4. TUMA’NINAH itu Tubuh Sholat, Karena tanpa Tuma’ninah di dalam Sholat itu tiada beradab
maka hendaklah perangai tubuh di hadapan Tuhan yang Maha Mulia lagi Maha besar harus tertib
……………………………………………………
5. RUKU dan SUJUD itu Tulang, Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk dibawah kebesaran Allah SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci, Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh bangkit dari Ruku, Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah SAW, dan menilik kepada keesaan Allah SWT
……………………………………………………
Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah dan bodoh, Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang menyatakan bahwa kita telah kembali dari pada semula dalam keadaan suci, saat mana didalam alam Arwah sejak hari ALASTU. Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud
……………………………………………………
6. TAHYAT itu tangan Sholat, Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di umpamakan engkau duduk tajjali berhadapan nyata dengan Tuhan, Saat itu engkau menerima atas pernyataan keampunan, rahmat dan petunjukNya, Duduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH, Qalbu Mu’minin, di atas Baitullah
……………………………………………………
Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk kanan itulah hakekat pernyataan atas janji, sumpah dan saksi semula di dalam hari ALASTU yakni membenarkan bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya, sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah kebesaran Allah hingga diri yang pasrah itu tersungkur suci di dalam tubuh INSANUL KAMIL.
……………………………………………………
Bahwa, Tahyat itu asal Sholat : Puji Nabi Muhammad SAW kepada Allah Ta’ala ketika dibawah Arsyi, Puji Allah SWT kepada diri Nabi Muhammad SAW, Puji Malaikat didalam Arsyi dan sekalian hamba yang Latif
……………………………………………………
7. SALAM itu Kaki Sholat, Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih dahulu tilik nyata-nyata bahwa diri yang suci itu tersungkur sunyi sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena asyik Murakabah dengan Allah SWT, Memberi salam itulah suatu pernyataan kepada malaikat yang di kanan dan di kiri, bahwa kita telah datang kembali dari alam Munajat kepada Allah SWT
……………………………
Aminkan DO’A ini :
.
”Ilahi qolbi mahjub, wa nafsi ma’yub, wa ‘aqli maghlub, wa hawa-i ghalib, wa tho’ati qolil, wa ma’shiyati katsir, wa lisani muqirrun bil-dzunub, fakaifa khilati ya sattarol ‘uyub, wa ya ‘allamal ghuyub, ighfir dzunnubikullaha bi hurmati Muhammadin wa ali Muhammad”
.
Artinya : Ya Tuhanku, hatiku ini telah tertutupi hijab, jiwaku ini telah dipenuhi aib, akalku ini telah dikalahkan, hawa nafsuku ini telah mengalahkan, ketaatanku sangat sedikit, maksiatku sangat banyak, lidahku mengakui dosa-dosanya, maka bagaimana kesudahannya, wahai Yang Maha Penutup segala aib, wahai Yang Mahatahu segalayang gaib, ampunilah dosa-dosaku semua, demi keagungan Muhammad dan keluarganya, Aamiin,,aamiin,,amin ya rabb…
————–
Sumber: fb (Tuak ilahi).
Kamis, 01 Maret 2018
PERINGATAN HAUL AKBAR KE 11 TUAN GURU SEKUMPUL | Al al-‘Alimul ‘Allamah Al ‘Arif billah K.H. Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani
Peringatan Haul Akbar ke-11 Abah Guru Sekumpul Martapura
Salam Mahabbah..
Meneruskan Pemberitahuan Haul ke-11 Abah Guru Sekumpul yg diumumkan Imam Mushalla Ar-Raudhah Malam Senin ini
Meneruskan Pemberitahuan Haul ke-11 Abah Guru Sekumpul yg diumumkan Imam Mushalla Ar-Raudhah Malam Senin ini
Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 10 APRIL 2016 bertepatan tgl 2 RAJAB 1437H. Pada malam senin sesudah sholat magrib bertempat di mushalla Ar-Raudhah Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan.
Mudah2an kita panjang umur , dimurahkan rezekinya dan saling berpartisifasi melaksanakannya … aamiin..
Demikian himbauan ini kami sampaikan.
Insya Allah kita pun akan hadir disana
Insya Allah kita pun akan hadir disana
UNTAIAN RASA SYUKUR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Saya mewakili website ini, dengan menyebut Dzat Allah yang maha sempurna, dengan suatu harapan agar berkah dicurahkan lantaran sesuatu yang ALLAH SWT berikan, kemudian saya melanjutkan postingan islam tauhid dan ma’rifat dalam memuji yang datang tercurah dengan mudah dan nyaman, sekalian meletakkan syukur yang amat nyaman sebagai serta mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang sifatnya pendahulu dan yang mengawali, dimana “NUR” itu telah ada dari zaman azali yang kemudian pindah kewajah orang mukmin yang diawali dari penciptaan nabi adam as, kemudian saya berdoa untuk memohon petunjuk guna melanjutkan beberapa jalan yang terang dan memohon penjagaan dari keliruan dalam mengungkap kebesaran illahi dari segala penciptaannya yang maha sempurna agar melunakan kebekuan hati dan terdengar merdu laksana untaian permata yang menghiasi para SAHABAT pembaca yang saya cintai dimanapun saja berada.
Terimakasih.. telah berkunjung dan berinteraksi di website AM Indonesia ini, semoga kita semua selalu mendapatkan keselamatan dunia hingga yaumil qiamah. Aamiin..
Saya mewakili website ini, dengan menyebut Dzat Allah yang maha sempurna, dengan suatu harapan agar berkah dicurahkan lantaran sesuatu yang ALLAH SWT berikan, kemudian saya melanjutkan postingan islam tauhid dan ma’rifat dalam memuji yang datang tercurah dengan mudah dan nyaman, sekalian meletakkan syukur yang amat nyaman sebagai serta mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang sifatnya pendahulu dan yang mengawali, dimana “NUR” itu telah ada dari zaman azali yang kemudian pindah kewajah orang mukmin yang diawali dari penciptaan nabi adam as, kemudian saya berdoa untuk memohon petunjuk guna melanjutkan beberapa jalan yang terang dan memohon penjagaan dari keliruan dalam mengungkap kebesaran illahi dari segala penciptaannya yang maha sempurna agar melunakan kebekuan hati dan terdengar merdu laksana untaian permata yang menghiasi para SAHABAT pembaca yang saya cintai dimanapun saja berada.
Terimakasih.. telah berkunjung dan berinteraksi di website AM Indonesia ini, semoga kita semua selalu mendapatkan keselamatan dunia hingga yaumil qiamah. Aamiin..
Salam Mahabbah.
Abah Saddam.
ZIKIR MENEMBUS ALAM GAIB
AL FATIHAH 3X
Ashaduanna syaidina wabiana fatihah…
Assalamualaikum rijal gaib 3X.
ila hadratin khususan syeh abdul qodir jailani Alfatihah 10X.
ila hadratin khususan syeh abu bakar as sidiq latut rikuhul muqobir 333X.
Alfatihah 3X
Al ikhlas 3X
Alfalaq 3X
An nas 3X
Ayat Kursi 3X
walayaubana illa makataba lahu lana hua maulana wallahu fayatawakkal muttakilun 3X.
Nawaitu saifa minallah ta’ala lillati 3X.
Ashaduanna syaidina wabiana fatihah…
Assalamualaikum rijal gaib 3X.
ila hadratin khususan syeh abdul qodir jailani Alfatihah 10X.
ila hadratin khususan syeh abu bakar as sidiq latut rikuhul muqobir 333X.
Alfatihah 3X
Al ikhlas 3X
Alfalaq 3X
An nas 3X
Ayat Kursi 3X
walayaubana illa makataba lahu lana hua maulana wallahu fayatawakkal muttakilun 3X.
Nawaitu saifa minallah ta’ala lillati 3X.
Ijasah pemakaian amalan ini dan seputar pertanyaan. silahkan telp/sms.
Salam Mahabbah..
Salam Mahabbah..
PASAL TENTANG LA ILAHA ILLALLAH DAN PEMBAGIAN HURUF ZIKIR
Wajib kiranya sahabat AM mengetahuinya.. sejauh mana makna dan dalam pemakaian kalimah Tauhid LA ILAHA ILLA ALLAH.
Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah dinamakan ISLAM. yang asalnya demikian Firman Allah :
WA’TASHINU BIHABILLAHI SAMI’AN WALA WALA TAPARRAQU.
Artinya: Berpeganglah kamu kepada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.
Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik,nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun,nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah dinamakan ISLAM. yang asalnya demikian Firman Allah :
WA’TASHINU BIHABILLAHI SAMI’AN WALA WALA TAPARRAQU.
Artinya: Berpeganglah kamu kepada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.
Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik,nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun,nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
1. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan katanya tiada lidahnya, maka kafirlah orang itu pada zahirnya dan selamanya pada bathinnya.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik hatinya, maka kafirlah ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya, maka orang mu’miniah ia dengan se-benarnya mu’min.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LAILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik hatinya, maka kafirlah ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya, maka orang mu’miniah ia dengan se-benarnya mu’min.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LAILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH.
Berikut uraian pasal tentang kalimat tauhid Lailahaillallah.
1. La : tiada
Illa : ada
Ilaha : yakin
Allah : Nama.
2. La : diri
Illa : rupa
Ilaha : embayang
Allah : nama.
3. La : diri tajalli
Illa : diri terperi
Ilaha : diri diperikan
Allah : diri yg diperi-perikan.
4. La : diri berdiri
Illa : diri terdiri
Ilaha : diri didirikan
Allah : diri berdiri sendiri.
5. La : bulu kulit
Illa : darah daging
Ilaha : urat tulang
Allah : otak sumsum.
6. La : kepala
Illa : badan dan nyawa
Ilaha : bahu dan tangan
Allah : paha dan kaki.
7. La : tiada
Illa : tahu
Ilaha : berkehendak
Allah : bergerak.
8. La : alam barzah
Illa : makam barzah
Ilaha : sulbi ifra’it
Allah : surga ketujuh.
9. La : alam kesenangan
Illa : makam rahmat
Ilaha : makam rahasia
Allah : makam raf-raf mustawan.
10. La : berbulu dgn pengrasa-berkulit dgn pengrasa.
Illa : berdaging dgn nafsu- berdarah dgn akal.
Ilaha : berurat dgn pikir – bertulang dgn ilmu.
Allah : berotak dgn pengetahuan – bersumsum dgn rahasia.
11. La : tiada – sifat kekuasaan kita(hayat).
Illa : ada – sifat kekuasaan ilmu hak Allah Ta’ala.
Ilaha : yakin – kepada ilmu hak Allah Ta’ala.
Allah : Nama – bagi kesempurnaan seluruh sifat menyifat kita(hayat).
1. La : tiada
Illa : ada
Ilaha : yakin
Allah : Nama.
2. La : diri
Illa : rupa
Ilaha : embayang
Allah : nama.
3. La : diri tajalli
Illa : diri terperi
Ilaha : diri diperikan
Allah : diri yg diperi-perikan.
4. La : diri berdiri
Illa : diri terdiri
Ilaha : diri didirikan
Allah : diri berdiri sendiri.
5. La : bulu kulit
Illa : darah daging
Ilaha : urat tulang
Allah : otak sumsum.
6. La : kepala
Illa : badan dan nyawa
Ilaha : bahu dan tangan
Allah : paha dan kaki.
7. La : tiada
Illa : tahu
Ilaha : berkehendak
Allah : bergerak.
8. La : alam barzah
Illa : makam barzah
Ilaha : sulbi ifra’it
Allah : surga ketujuh.
9. La : alam kesenangan
Illa : makam rahmat
Ilaha : makam rahasia
Allah : makam raf-raf mustawan.
10. La : berbulu dgn pengrasa-berkulit dgn pengrasa.
Illa : berdaging dgn nafsu- berdarah dgn akal.
Ilaha : berurat dgn pikir – bertulang dgn ilmu.
Allah : berotak dgn pengetahuan – bersumsum dgn rahasia.
11. La : tiada – sifat kekuasaan kita(hayat).
Illa : ada – sifat kekuasaan ilmu hak Allah Ta’ala.
Ilaha : yakin – kepada ilmu hak Allah Ta’ala.
Allah : Nama – bagi kesempurnaan seluruh sifat menyifat kita(hayat).
LAILAHAILLAALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH.
Zikirnya : la ilaha illallah.
Puji zikirnya : Muhammadar
Doa zikirnya : Rasulullah.
Zikirnya : la ilaha illallah.
Puji zikirnya : Muhammadar
Doa zikirnya : Rasulullah.
GURU CANTUNG KH. AHMAD DAHLAN BIN ABBAS
Tabarrukan ( Mengambil Barokah ) Hari ini bertepatan HAULnya beliau – 5 Januari 2016 / 24 Rabi’ul Awwal 1437 H.
GURU CANTUNG DAN SYEKHUNA MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI AL BANJARI ITU ADALAH MURID KESAYANGAN DARI AL-WALIY SYEKH SEMAN MULIA ( PAMANDA ABAH GURU SEKUMPUL ) MARTAPURA.
MENURUT INFO DARI TEMAN YANG BERNAMA MUHAMMAD MIFTAH FARID, DIA INI PERNAH MENDENGAR GURU NYA MENGISAHKAN TENTANG GURU DAHLAN ATAU YANG LEBIH DI KENAL DENGAN GURU CANTUNG DALAM MAJELIS ‘ILMU GURU SEKUMPUL…
GURU DAHLAN INI, BELIAU TIDAK MAU MENDEKAT ATAU MASUK KE DALAM TEMPAT ACARA MAJELIS YANG BERLANGSUNG DI SEKUMPUL, BELIAU INI BIASANYA DI URUTAN PALING BELAKANG ATAU PALING PINGGIR DARI SEMUA JAMA’AH, KARENA BELIAU MENDAHULUKAN ORANG YANG DATANG DARI TEMPAT TINGGAL YANG JAUH DAN MEMBERIKAN KESEMPATAN JAMA’AH YANG DATANG DARI TEMPAT YANG JAUH ITU UNTUK MASUK KE DALAM, DAN BISA BERHADAP PANDANG DENGAN ABAH GURU SEKUMPUL
ENTAH KENAPA SUATU KETIKA PADA SAAT ACARA PENGAJIAN BERLANGSUNG, ABAH GURU SEKUMPUL YANG BERADA DI DALAM MAJELIS DAN GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR MENYEBUT NAMA GURU DAHLAN KARENA ABAH GURU SEKUMPUL SEORANG YANG KASYAF…
KARENA SECARA FAKTA TIDAK MUNGKIN DAPAT MELIHAT GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR DAN BANYAK NYA JAMA’AH …
KATA ABAH GURU SEKUMPUL KEPADA GURU DAHLAN ..
“Guru Dahlan…caka baparak kasini nah jangan di buncu/dipinggir haja”
‘’ARTI NYA, GURU DAHLAN…MENDEKAT KE SINI JANGAN DI PINGGIR SAHAJA‘’
SUBHANALLAH..!
SEMUA ORANG TERTEGUN DAN MUNGKIN DI DALAM HATI BERTANYA..?
’’SIAPAKAN GURU DAHLAN YANG DI SEBUT – SEBUT ABAH GURU SEKUMPUL ITU..
Sebahagian kecil dari Biografi beliau :
GURU CANTUNG ATAU H. DAHLAN AHMAD YANG WAFAT PADA TANGGAL 15 MEI 2004 ATAU 24 RABIUL AWWAL 1425 H MERUPAKAN ULAMA KHARISMATIK YANG TERKENAL TIDAK HANYA DI KABUPATEN KOTABARU TETAPI BAHKAN SAMPAI KELUAR KALSEL.
MAQAM BELIA TERLETAK DI TEPI SUNGAI CANTUNG SEKITAR 90 KM DARI KOTA BARU KELURAHAN SUNGAI KUPANG CANTUNG KECAMATAN KELUMPANG HULU KABUPATEN KOTA BARU.
MESKIPUN TEMPAT NYA SANGAT JAUH DAN TERPENCIL, NAMUN RIBUAN UMMAT ISLAM DARI BERBAGAI PENJURU SELALU BERHADIR PADA ACARA HAULAN BELIAU PADA TIAP TAHUNNYA.
ALLAHUMMA YARHAM ALAIHI
WALLAHU ‘ALAM…
KHUSUSAN ILA HADROTI KH. DAHLAN AHMAD BIN ABBAS ( GURU CANTUNG ) AL-FAATIHAH.
GURU CANTUNG DAN SYEKHUNA MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI AL BANJARI ITU ADALAH MURID KESAYANGAN DARI AL-WALIY SYEKH SEMAN MULIA ( PAMANDA ABAH GURU SEKUMPUL ) MARTAPURA.
MENURUT INFO DARI TEMAN YANG BERNAMA MUHAMMAD MIFTAH FARID, DIA INI PERNAH MENDENGAR GURU NYA MENGISAHKAN TENTANG GURU DAHLAN ATAU YANG LEBIH DI KENAL DENGAN GURU CANTUNG DALAM MAJELIS ‘ILMU GURU SEKUMPUL…
GURU DAHLAN INI, BELIAU TIDAK MAU MENDEKAT ATAU MASUK KE DALAM TEMPAT ACARA MAJELIS YANG BERLANGSUNG DI SEKUMPUL, BELIAU INI BIASANYA DI URUTAN PALING BELAKANG ATAU PALING PINGGIR DARI SEMUA JAMA’AH, KARENA BELIAU MENDAHULUKAN ORANG YANG DATANG DARI TEMPAT TINGGAL YANG JAUH DAN MEMBERIKAN KESEMPATAN JAMA’AH YANG DATANG DARI TEMPAT YANG JAUH ITU UNTUK MASUK KE DALAM, DAN BISA BERHADAP PANDANG DENGAN ABAH GURU SEKUMPUL
ENTAH KENAPA SUATU KETIKA PADA SAAT ACARA PENGAJIAN BERLANGSUNG, ABAH GURU SEKUMPUL YANG BERADA DI DALAM MAJELIS DAN GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR MENYEBUT NAMA GURU DAHLAN KARENA ABAH GURU SEKUMPUL SEORANG YANG KASYAF…
KARENA SECARA FAKTA TIDAK MUNGKIN DAPAT MELIHAT GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR DAN BANYAK NYA JAMA’AH …
KATA ABAH GURU SEKUMPUL KEPADA GURU DAHLAN ..
“Guru Dahlan…caka baparak kasini nah jangan di buncu/dipinggir haja”
‘’ARTI NYA, GURU DAHLAN…MENDEKAT KE SINI JANGAN DI PINGGIR SAHAJA‘’
SUBHANALLAH..!
SEMUA ORANG TERTEGUN DAN MUNGKIN DI DALAM HATI BERTANYA..?
’’SIAPAKAN GURU DAHLAN YANG DI SEBUT – SEBUT ABAH GURU SEKUMPUL ITU..
Sebahagian kecil dari Biografi beliau :
GURU CANTUNG ATAU H. DAHLAN AHMAD YANG WAFAT PADA TANGGAL 15 MEI 2004 ATAU 24 RABIUL AWWAL 1425 H MERUPAKAN ULAMA KHARISMATIK YANG TERKENAL TIDAK HANYA DI KABUPATEN KOTABARU TETAPI BAHKAN SAMPAI KELUAR KALSEL.
MAQAM BELIA TERLETAK DI TEPI SUNGAI CANTUNG SEKITAR 90 KM DARI KOTA BARU KELURAHAN SUNGAI KUPANG CANTUNG KECAMATAN KELUMPANG HULU KABUPATEN KOTA BARU.
MESKIPUN TEMPAT NYA SANGAT JAUH DAN TERPENCIL, NAMUN RIBUAN UMMAT ISLAM DARI BERBAGAI PENJURU SELALU BERHADIR PADA ACARA HAULAN BELIAU PADA TIAP TAHUNNYA.
ALLAHUMMA YARHAM ALAIHI
WALLAHU ‘ALAM…
KHUSUSAN ILA HADROTI KH. DAHLAN AHMAD BIN ABBAS ( GURU CANTUNG ) AL-FAATIHAH.
MANAQIB MUFTI H. MUHAMMAD ARSYAD BIN MUFTI H. MUHAMMAD AS’AD AL-BANJARI.
MENGAMBIL BAROKAH DENGAN MEMBACANYA KITA AKAN MANAQIB SEORANG AULIYA ALLAH INI, YANG BERTEPATAN SENIN 4 JANUARI / 23 RABI’UL AWWAL 1437 H KEMAREN ADALAH HAULNYA BELIAU, ALLAH YARHAM.
Mufti Haji Muhammad Arsyad Lamak Pagatan bin Mufti Haji Muhammad As’ad al Banjari.
salah satu putra Mufti Haji Muhammad As’ad putra Syarifah putri Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah Muhammad Arsyad yang dikenal dengan sebutan Mufti Lamak. Beliau termasuk cicit Syeikh Muhammad Arsyad yang mewarisi ilmu-ilmu datuknya dan ayahnya dan menghimpun antara syariat, hakikat dan ma’rifat.
Muhammad Arsyad belajar di Tanah suci Mekkah beberapa tahun lamanya, diantara guru-guru beliau adalah :
– Asy-Syeikh Ahmad ad-Dimyiati (Mufti Syafi’iyyah)
– Asy-Syeikh Yusuf
– Asy-Syeikh ar-Rahbini
Ketika beliau tiba dari menuntut ilmu di kota sumbernya (Mekkah) beliau kemudian diangkat oleh Sultan Banjar menjadi Mufti di kerajaan Banjar. Selain sebagai ulama beliau juga dikenal sebagai seorang pahlawan, seorang ulama yang berani menegakkan yang hak dan memberantas yang batil, kasih sayang terhadap sesamanya, lemah lembut dalam berbicara, pemurah, adil terhadap yang benar dank eras terhadap orang yang berbuat salah, sehingga kasihlah semua lapisan masyarakat dan para pejabat.
Beliau selalu menegakkan dan menjalankan faham Ahlus Sunah wal Jamaah dan menegakkan prinsip ‘Menyerukan untuk berbuat kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran’.
Disamping jabatannya sebagai mufti di Kerajaan Banjar, beliau juga mengajar di dalam bidang berbagai ilmu agama, diantara muridnya adalah Sultan Adam al-Watsiq Billah.
Mufti Haji Muhammad Arsyad, pernah menikah dengan beberapa orang perempuan, yaitu :
– Tilamah, di muara sungai pamintangan, namun tak mendapatkan keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di sungai karias dengan seorang perempuan cantik yang bernama Tuan Inur (saudara Anang Ja’far ayahnya H. Muhammad Thayyib, Lok Bangkal, seorang berilmu lagi mulia), juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di Balimau, kandangan dengan Tuan Rahimah, juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah di Martapura dengan ummu Salamah binti Mufti H. Ahmad, dari istri putri seorang ulama besar inilah ia mendapat tujuh orang anak, tiga orang putra dan empat orang putri, diantaranya :
– Hafsah
– Haji Utsman, seorang yang berilmu lagi mulia
– Khadijah
– Sa’idah
– KH. Muhammad Hasyiem
– Shafura (istri Datu Landak)
– H. Abdul Muthalib
Mufti haji Muhammad Arsyad memiliki sifat-sifat kemuliaan, seperti pemurah, pengasih, lemah lembut, sabar dan seorang ulama yang wara’ sehingga ia selalu dikasihi oleh saudara-saudaranya, terutama adiknya yang bernama Haji Sa’duddin, Kubah Taniran, Kandangan.
Sejak wafatnya Mufti Haji Muhammad Arsyad sang adikpun jarang sekali pulang ke Martapura, karena ia merasa benar-benar kehilangan atas kepergian kakak tercintanya.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin sultan Adam, yang memerintah sekitar tahun 1857-1859 M atau sekitar tahun 1274-1276 H. Mufti Muhammad Arsyad yang juga disebut Tuan Mufti Lamak bercita-cita akan pergi ke tanah suci mekkah untuk menunaikan ibadah haji, sebelum ia pergi maka lebih dahulu ia mengunjungi kakak tertuanya, yakni H. Abu Thalhah, seorang yang sangat berilmu, yang ketika itu masih menetap di Pagatan, sebagai perwujudan sifat-sifatnya yang selalu menghormati dan memuliakan saudara tuanya dan rasa kasih sayangnya terhadap kakak dan sesamanya.
Namun, setibanya ia di Pagatan, ia mendapat sakit yang membawanya sampai meninggal dunia dan akhirnya di makamkan di Pagatan, Kota Baru.
Menurut catatan H. Ismail Khatib, seorang yang berilmu dan mulia. Tuan Mufti Haji Muhamad Arsyad, berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu tiga likur hari bulan Rabiul Awwal 1275 H. Di masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin Sultan Adam, atau kira-kira 48 tahun.
salah satu putra Mufti Haji Muhammad As’ad putra Syarifah putri Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah Muhammad Arsyad yang dikenal dengan sebutan Mufti Lamak. Beliau termasuk cicit Syeikh Muhammad Arsyad yang mewarisi ilmu-ilmu datuknya dan ayahnya dan menghimpun antara syariat, hakikat dan ma’rifat.
Muhammad Arsyad belajar di Tanah suci Mekkah beberapa tahun lamanya, diantara guru-guru beliau adalah :
– Asy-Syeikh Ahmad ad-Dimyiati (Mufti Syafi’iyyah)
– Asy-Syeikh Yusuf
– Asy-Syeikh ar-Rahbini
Ketika beliau tiba dari menuntut ilmu di kota sumbernya (Mekkah) beliau kemudian diangkat oleh Sultan Banjar menjadi Mufti di kerajaan Banjar. Selain sebagai ulama beliau juga dikenal sebagai seorang pahlawan, seorang ulama yang berani menegakkan yang hak dan memberantas yang batil, kasih sayang terhadap sesamanya, lemah lembut dalam berbicara, pemurah, adil terhadap yang benar dank eras terhadap orang yang berbuat salah, sehingga kasihlah semua lapisan masyarakat dan para pejabat.
Beliau selalu menegakkan dan menjalankan faham Ahlus Sunah wal Jamaah dan menegakkan prinsip ‘Menyerukan untuk berbuat kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran’.
Disamping jabatannya sebagai mufti di Kerajaan Banjar, beliau juga mengajar di dalam bidang berbagai ilmu agama, diantara muridnya adalah Sultan Adam al-Watsiq Billah.
Mufti Haji Muhammad Arsyad, pernah menikah dengan beberapa orang perempuan, yaitu :
– Tilamah, di muara sungai pamintangan, namun tak mendapatkan keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di sungai karias dengan seorang perempuan cantik yang bernama Tuan Inur (saudara Anang Ja’far ayahnya H. Muhammad Thayyib, Lok Bangkal, seorang berilmu lagi mulia), juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di Balimau, kandangan dengan Tuan Rahimah, juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah di Martapura dengan ummu Salamah binti Mufti H. Ahmad, dari istri putri seorang ulama besar inilah ia mendapat tujuh orang anak, tiga orang putra dan empat orang putri, diantaranya :
– Hafsah
– Haji Utsman, seorang yang berilmu lagi mulia
– Khadijah
– Sa’idah
– KH. Muhammad Hasyiem
– Shafura (istri Datu Landak)
– H. Abdul Muthalib
Mufti haji Muhammad Arsyad memiliki sifat-sifat kemuliaan, seperti pemurah, pengasih, lemah lembut, sabar dan seorang ulama yang wara’ sehingga ia selalu dikasihi oleh saudara-saudaranya, terutama adiknya yang bernama Haji Sa’duddin, Kubah Taniran, Kandangan.
Sejak wafatnya Mufti Haji Muhammad Arsyad sang adikpun jarang sekali pulang ke Martapura, karena ia merasa benar-benar kehilangan atas kepergian kakak tercintanya.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin sultan Adam, yang memerintah sekitar tahun 1857-1859 M atau sekitar tahun 1274-1276 H. Mufti Muhammad Arsyad yang juga disebut Tuan Mufti Lamak bercita-cita akan pergi ke tanah suci mekkah untuk menunaikan ibadah haji, sebelum ia pergi maka lebih dahulu ia mengunjungi kakak tertuanya, yakni H. Abu Thalhah, seorang yang sangat berilmu, yang ketika itu masih menetap di Pagatan, sebagai perwujudan sifat-sifatnya yang selalu menghormati dan memuliakan saudara tuanya dan rasa kasih sayangnya terhadap kakak dan sesamanya.
Namun, setibanya ia di Pagatan, ia mendapat sakit yang membawanya sampai meninggal dunia dan akhirnya di makamkan di Pagatan, Kota Baru.
Menurut catatan H. Ismail Khatib, seorang yang berilmu dan mulia. Tuan Mufti Haji Muhamad Arsyad, berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu tiga likur hari bulan Rabiul Awwal 1275 H. Di masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin Sultan Adam, atau kira-kira 48 tahun.
Bagi peziarah yang dari arah banjarmasin ada baiknya untuk mampir ke KUBAH di pesisir pantai Pagatan.
PANTUN MAULID NABI
Rabiul awal bulan maulid
manabuh tarbang di masjid raya
adat banjar baayun mulud
tataplah dijaga wan dipelihara
manabuh tarbang di masjid raya
adat banjar baayun mulud
tataplah dijaga wan dipelihara
Mambaca amalan malam jumahat
Sucikan badan lalu bamunajad
Inilah bulan penuh rahmat
Bulan kelahiran nabi MUHAMMAD
Sucikan badan lalu bamunajad
Inilah bulan penuh rahmat
Bulan kelahiran nabi MUHAMMAD
Banyu mangalir tuju kamuhara
Banyak larutan daun rumbia
Senandung syair bergema dimana2
Memuji kemulia’an NABI kita
Banyak larutan daun rumbia
Senandung syair bergema dimana2
Memuji kemulia’an NABI kita
Mananam tomat dikabun para
Buah labat banyak pinyangat
Mudahan shafa’at dicurahkan nya
Agar salamt dunia akherat
Buah labat banyak pinyangat
Mudahan shafa’at dicurahkan nya
Agar salamt dunia akherat
bangun pagi lakasi mandian
biar nyaman lakas tulakan
ayo semua mus,im budiman
gelar hajatan di iringi syalawatan
biar nyaman lakas tulakan
ayo semua mus,im budiman
gelar hajatan di iringi syalawatan
burung nuri hinggap di dahan
batangnya japuk rikah guguran
rayakan maulid penuh keikhlasan
jangan mengharapkan pujian.
batangnya japuk rikah guguran
rayakan maulid penuh keikhlasan
jangan mengharapkan pujian.
Satu bulan bulan maulid
Buat peringati hari kelahiran
Kamu jangan berpelit pelit
Mumpung lagi ada kesempatan
Buat peringati hari kelahiran
Kamu jangan berpelit pelit
Mumpung lagi ada kesempatan
Buat perigati hari kelahiran
Tentu saja perlu pengeluaran
Namun nanti ada balasan
Untuk kita diakhir zaman
Tentu saja perlu pengeluaran
Namun nanti ada balasan
Untuk kita diakhir zaman
Selagi bulan maulid ditemu’i
Mari kumandangkan puja puji
Disini bulan yang penuh diberkati
Buat kalian peringati kelahiran nabi.
Mari kumandangkan puja puji
Disini bulan yang penuh diberkati
Buat kalian peringati kelahiran nabi.
JANGAN PERNAH PUTUS ASA
DALAM KAMU BERKARYA NYA
MUMPUNG BULAN MAULID TIBA
PERBANYAK LAH BACA SALAWATNYA
DALAM KAMU BERKARYA NYA
MUMPUNG BULAN MAULID TIBA
PERBANYAK LAH BACA SALAWATNYA
BULAN MAULID KALAHIRAN NABI
NABI MUHAMMAD JUNJUNGAN
SELAGI BULAN KITA TEMU’I
MARI BERKUMPUL BACA MAULID’AN…
NABI MUHAMMAD JUNJUNGAN
SELAGI BULAN KITA TEMU’I
MARI BERKUMPUL BACA MAULID’AN…
Mengucap salam dengan senyum bahagia..
Yang menjawab pasti tersenyum simpul..
Untuk umat islam dimanapun berada..
Selamat Menyambut Maulidur’Rasul..
Yang menjawab pasti tersenyum simpul..
Untuk umat islam dimanapun berada..
Selamat Menyambut Maulidur’Rasul..
Rambut dan mulut sempurnanya badan
Nadi dibadan rahmad kehidupan
Sambut bulan maulud tahun kelahiran
Nabi MUHAMMAD Akhir Zaman.
Nadi dibadan rahmad kehidupan
Sambut bulan maulud tahun kelahiran
Nabi MUHAMMAD Akhir Zaman.
wadai bingka wadai kereraban
memakan nya di pelataran
lamun handak lawan nabi tekumpulan
banyaki solawat alqur’an di amal kan.
memakan nya di pelataran
lamun handak lawan nabi tekumpulan
banyaki solawat alqur’an di amal kan.
Masuk kelas sang PENGAWAL
Ada pangeran mEmbaca BISMILAH
Tanggal dua,belas rabi’ul AWAL
Hari kelahiran baginda RASULULLAH
Ada pangeran mEmbaca BISMILAH
Tanggal dua,belas rabi’ul AWAL
Hari kelahiran baginda RASULULLAH
Ternak unta merayap lewat
Pagar di,ulah mencari manfa,at
Perbanyak kita mengucap salowat
Agar rasulullah memberi safa’at
Pagar di,ulah mencari manfa,at
Perbanyak kita mengucap salowat
Agar rasulullah memberi safa’at
Dibulan syawaL lahirnya nabI,,,
Kita rayakaN siang dan malaM,,,,
Pantun ber,awaL aku mulaI,,,,,
Dengan ucapkaN dgnlah salaM,,,
Kita rayakaN siang dan malaM,,,,
Pantun ber,awaL aku mulaI,,,,,
Dengan ucapkaN dgnlah salaM,,,
Dikota didesA rayakan mauliD,,,,,,
Dilanggar dirumaH dgn bergemA,,,
Yang bernamA nabi MuhammaD,,,,
Manusia yg ramaH sangat muliA,,,
Dilanggar dirumaH dgn bergemA,,,
Yang bernamA nabi MuhammaD,,,,
Manusia yg ramaH sangat muliA,,,
kita perbanyaK Baca syalawaT,,,,,,
ingin dapatkaN dengan safa’aT,,,,,
Dikala hari kelaK dihari akhiraT….
Ingin mendapatkaN kita selamaT,,,
ingin dapatkaN dengan safa’aT,,,,,
Dikala hari kelaK dihari akhiraT….
Ingin mendapatkaN kita selamaT,,,
buku dibaca hanyar sajilid, padahal bukunya 10 jilid,
umai raminya bulan maulid,
saban hari tulak ke mesjid.
umai raminya bulan maulid,
saban hari tulak ke mesjid.
Hatiku handak nukar rambutan, tapi sayang kada sing duitan, rencana handak tulak bamaulidan, sakalinya hujan saling labatan.
Parak hujan maalih tapasan, andak tapasan di lawang kanan, amun bulih ulun bapasan,
tulak ka maulid jangan maincar makanan.
tulak ka maulid jangan maincar makanan.
Pusatkan pikiran keillahi robbi…
Jangan berpihak aliran sesat…
Marilah rayakan maulid Nabi…
Dengan banyak baca shalawat.
Jangan berpihak aliran sesat…
Marilah rayakan maulid Nabi…
Dengan banyak baca shalawat.
Cermin kaca ada diserambi..
Rapi ditata secara tingkat..
Banyak baca shalawat nabi..
Agar kita mendapat syafaat..
Rapi ditata secara tingkat..
Banyak baca shalawat nabi..
Agar kita mendapat syafaat..
allahumma sholi ala Muhammad yarrobi sholi alaihi Wassalim
MaNukar TaLi GasaN MaikaT kAyU MaNukAr Nya Di wAruNg pAk aMaT. Ayu periNgaTi MauLid Nabi Muhamad juNgjuNgAn Nya seLurUh UmAt.
Rabiul awal bulan maulid
manabuh tarbang di masjid raya
adat banjar baayun mulud
tataplah dijaga wan dipelihara.
manabuh tarbang di masjid raya
adat banjar baayun mulud
tataplah dijaga wan dipelihara.
Pedang musyafir bersalud besi.
Diri dikandung izinNya Allah.
Berkumandang sya’ir maulid Habsyi.
Demi menyanjung baginda Rasulullah.
Diri dikandung izinNya Allah.
Berkumandang sya’ir maulid Habsyi.
Demi menyanjung baginda Rasulullah.
Nur alan nur.
Pancaran risalah mata ke imanan.
Syukur selagi ada umur.
Ajaran Rasulullah kita amalkan.
Pancaran risalah mata ke imanan.
Syukur selagi ada umur.
Ajaran Rasulullah kita amalkan.
Mengenang Guru kita Sekumpul.
Baca fatihah empat kita hadiahkan.
Senang pilu kita berkumpul.
Di acara maulid ditempat kalian.
Baca fatihah empat kita hadiahkan.
Senang pilu kita berkumpul.
Di acara maulid ditempat kalian.
Daun salam
Daun sulasih.
Wassalam
Terimakasih.
Daun sulasih.
Wassalam
Terimakasih.
*Diambil dari lomba pantun di grup facebook PANTUN MAHALABIU BARAMIAN.
Kalam terdalam | SEBELUM ALLAH MENJADI TUHAN
Sebelum Allah menjadi tuhan, dia menelek dzatnya sendiri dengan tilikan jalal dan jamal…
Setelah Allah menjadi tuhan, dia bermadah: “AKU ADALAH PERBENDAHARAAN TERSEMBUNYI, AKU INGIN DIKENAL MAKA AKU JADIKAN MAHLUK, SUPAYA MEREKA ITU MENGENALIKU”
Jika rasa pengenalan itu tiada, maka apa ISI KHASANAH PERBENDAHARAAN itu tidak akan bisa diketahui, maka ianya menjadi wajib, jika tidak AYAN SABITAH itu akan terpendam buat selama lamanya, inilah isi perbendaharaan itu:
“BILA TUHAN MENJADIKAN ADAM, DIA MENURUNKAN AKU DALAM DIRINYA (Adam), DIA MELETAKAN AKU DALAM NUH SEMASA DIDALAM BAHTERA DAN MENCAMPAKAN AKU KEDALAM API DALAM DIRI IBRAHIM, KEMUDIAN MELETAKAN AKU DALAM DIRI YG MULIA MULIA DAN MEMASUKAN AKU KEDALAM RAHIM YG SUCI SEHINGGA DIA MENGELUARKAN AKU DARI KEDUA IBU-BAPAK KU, TIADA PUN DARI MEREKA YG KELUAR”
(Hr. Hakim, Ibn Abi ‘Umar Al ‘Adani).
(Hr. Hakim, Ibn Abi ‘Umar Al ‘Adani).
Maka dari itu ahli marifat bertasbih dengan rahasianya dikedalaman hakikat kesucian pikiran dalam wilayah keajaiban Alam malakut dan kelembutan Alam jabarut…
Sementara sang salik bertasbih dengan dzikirnya dalam lautan qolbu…
Sang murid bertasbih dengan qolbunya dalam lautan pikiran…
Sang pencinta bertasih dengan ruhnya dalam lautan kerinduan…
Sang arif bertasbih dengan sirr-nya dalam lautan Alam ghaib…
Dan orang shiddiq bertasbih dengan kedalaman sirr-nya dalam rahasia cahaya yg suci yg beredar diantara berbagai makna asma asma dan sipat sipatnya disertai dengan keteguhan didalam silih bergantinya waktu…
Dan hamba Allah bertasbih dalam lautan pemurnian dengan kerahasiaan sirr al asrar dengan memandangnya dalam ke’baqa’anNya…
Sementara sang salik bertasbih dengan dzikirnya dalam lautan qolbu…
Sang murid bertasbih dengan qolbunya dalam lautan pikiran…
Sang pencinta bertasih dengan ruhnya dalam lautan kerinduan…
Sang arif bertasbih dengan sirr-nya dalam lautan Alam ghaib…
Dan orang shiddiq bertasbih dengan kedalaman sirr-nya dalam rahasia cahaya yg suci yg beredar diantara berbagai makna asma asma dan sipat sipatnya disertai dengan keteguhan didalam silih bergantinya waktu…
Dan hamba Allah bertasbih dalam lautan pemurnian dengan kerahasiaan sirr al asrar dengan memandangnya dalam ke’baqa’anNya…
Disamudra inilah aku akan tenggelam…
Dalam laut kerinduan yg bergelora…
Menciptakan riak riak gelombang yg dalam…
Lautan kerinduan ini…
Adalah pintu memasuki hamparan samudra kerahasiaan…
Dalam laut kerinduan yg bergelora…
Menciptakan riak riak gelombang yg dalam…
Lautan kerinduan ini…
Adalah pintu memasuki hamparan samudra kerahasiaan…
YANG SEBENAR DIRI IALAH NUR MUHAMMAD
Salam Mahabbah Sahabat Am..
Tidak akan kenal Allah jika tidak kenal Muhammad. Tidak akan bertemu Zat Wajibal wujud jika tidak melalui muhammad. Dan tidak akan terbuka hijab jika tidak Muhammad.
Begitu penting Peran Nur Muhammad..
“Jika tidak engkau yaa muhammad tiada nyata Aku” ( lihat faham Al fatehah).
“Jika tidak engkau yaa muhammad tiada nyata Aku” ( lihat faham Al fatehah).
Nur disini bukan berarti cahaya seperti paham umumnya. Melainkan mempunyai arti dan makna diatas segalanya.
Kenali diri, kenali diri,..
Siapa sebenarnya diri?
Siapa sebenarnya diri?
Syekh Abdul Rauf berkata:
Yang sebenar diri ialah nyawa. Yg sebenarnya nyawa ialah Nur Muhammad. Yang sebenarnya Nur Muhammad ialah Sifat. Yg sebenarnya Sifat ialah Zat. Zat Hayat yang hidup dalam diri kita ini.
Yang sebenar diri ialah nyawa. Yg sebenarnya nyawa ialah Nur Muhammad. Yang sebenarnya Nur Muhammad ialah Sifat. Yg sebenarnya Sifat ialah Zat. Zat Hayat yang hidup dalam diri kita ini.
Ini pengetahuan dasar saja..
Silahkan dikaji ulang lagi agar tidak tersalah pengetahuan ilmu makrifat nya.
Demikian,..salam.
Silahkan dikaji ulang lagi agar tidak tersalah pengetahuan ilmu makrifat nya.
Demikian,..salam.
Posted from WordPress for Android
MATI MA'NAWI MATIKAN DIRI SEBELUM MATI
Tanya:
assalamualaikum wr wb, maaf mas , bagaimana caranya agar kita bisa merasakan Mati Maknawi yg sebenarnya? mohon pencerahannya !!!
Jawab:
Waalaikumsalam wr.wb..
Perlu saudara ketahui bahwa mati ada tiga macam. Mati hidzi,yaitu mati yg berpulang kerahmatullah. Mati maknawi yaitu mematikan diri sebelum mati yg sebenarnya dan mati suri.. sdh maklum adanya.
Jdi pertanyaan diatas yg kita bahas adalah mati maknawi yaitu mematikan diri sebelum mati.
Disini berlakulah keadaan pada fan afal fana asma fana sifat fana zat.
Yaitu melepas segala keAkuan diri bahwa tiada yg ada hanya Allah intinya laa maujud bihaqqi ilallah.
Yg demikian disebut;
La qadirun,tiada kuasa Kan sesuatu
La muridun,tiada berkehendak akan sesuatu.
La alimun,tiada ilmu akan sesuatu.
La hayyun ,tiada yg hidup akan sesuatu.
La samiun,tiada yg mendengar akan sesuatu.
La basirun,tiada yg melihat akan sesuatu. Dan
La muttakalimun,tiada yg berkata-kata akan sesuatu kecuali Allah.
assalamualaikum wr wb, maaf mas , bagaimana caranya agar kita bisa merasakan Mati Maknawi yg sebenarnya? mohon pencerahannya !!!
Jawab:
Waalaikumsalam wr.wb..
Perlu saudara ketahui bahwa mati ada tiga macam. Mati hidzi,yaitu mati yg berpulang kerahmatullah. Mati maknawi yaitu mematikan diri sebelum mati yg sebenarnya dan mati suri.. sdh maklum adanya.
Jdi pertanyaan diatas yg kita bahas adalah mati maknawi yaitu mematikan diri sebelum mati.
Disini berlakulah keadaan pada fan afal fana asma fana sifat fana zat.
Yaitu melepas segala keAkuan diri bahwa tiada yg ada hanya Allah intinya laa maujud bihaqqi ilallah.
Yg demikian disebut;
La qadirun,tiada kuasa Kan sesuatu
La muridun,tiada berkehendak akan sesuatu.
La alimun,tiada ilmu akan sesuatu.
La hayyun ,tiada yg hidup akan sesuatu.
La samiun,tiada yg mendengar akan sesuatu.
La basirun,tiada yg melihat akan sesuatu. Dan
La muttakalimun,tiada yg berkata-kata akan sesuatu kecuali Allah.
Sambil mematikan diri sambil memesrakan diri kpd nur muhammad.
Contoh praktek dlm sehari-hari pada saat kita mandi. Kita mandi mngguyur air keseluruh tubuh dan membersihkan kotoran yg ditubuh. Hakikatnya adalah Ruh lah yg memadikan,stlah mandi berhias hias dan berharum haruman serta berpakaian rapi dan keluar rumah berjalan kaki. Perkara inilah lah sama halnya jenazah yg sdh terbujur kaku dimandikan dikafankan dan diusung. Sama,tiada beda pada hakikatnya Allah jua yg kuasa akan segala sesuatunya.
Contoh lain banyak sekali dan bis dipraktekan sendiri hanya menafi dan mengisbatkannya.
Sekian dan terimakasih
Contoh praktek dlm sehari-hari pada saat kita mandi. Kita mandi mngguyur air keseluruh tubuh dan membersihkan kotoran yg ditubuh. Hakikatnya adalah Ruh lah yg memadikan,stlah mandi berhias hias dan berharum haruman serta berpakaian rapi dan keluar rumah berjalan kaki. Perkara inilah lah sama halnya jenazah yg sdh terbujur kaku dimandikan dikafankan dan diusung. Sama,tiada beda pada hakikatnya Allah jua yg kuasa akan segala sesuatunya.
Contoh lain banyak sekali dan bis dipraktekan sendiri hanya menafi dan mengisbatkannya.
Sekian dan terimakasih
Posted from WordPress for Android
JUMPA LAGI
Terimakasih atas kunjungan akhy dan ukhty semua..
Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan limpahan RahmatNya Allah.. Aamiin
Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan limpahan RahmatNya Allah.. Aamiin
Salam Mahabbah dari Ulun..
Posted from WordPress for Android
HAKIKAT AGAMA
Awaluddin Ma’rifatullah berarti Awal-awal Agama mengenal/kenal Allah.. bukan berarti awal Islam/ber Islam mengenal Allah.. bukan yaa itu salah.
Maksud awal agama mengenal Allah ialah mengetahui maksud tujuan akan Arti dasar Agama. di agama inilah letak Aqidah dan keyakinan diri barulah mengenal Allah Rabbil Alamin namun belum Ber-Islam.
Agama berisyarat dengan 3 hal yaitu Alif Gain/agen Mim.
-Alif menyatakan Unsur utama dalam berakidah yaitu Zat wajibal wujud Allah Ta’ala.
-Gain/agen menyatakan pelaksana unsur utama sekaligus Sandaran kejahiran 4 Sifat Zat Sifat Asma Af’al unsur utama tsb yaitu Insan.
-Mim menyatakan Perantara dari unsur pertama yaitu Muhammad.
Maka ketiga kesatuan Inilah dinamakan Agama.
Maksud awal agama mengenal Allah ialah mengetahui maksud tujuan akan Arti dasar Agama. di agama inilah letak Aqidah dan keyakinan diri barulah mengenal Allah Rabbil Alamin namun belum Ber-Islam.
Agama berisyarat dengan 3 hal yaitu Alif Gain/agen Mim.
-Alif menyatakan Unsur utama dalam berakidah yaitu Zat wajibal wujud Allah Ta’ala.
-Gain/agen menyatakan pelaksana unsur utama sekaligus Sandaran kejahiran 4 Sifat Zat Sifat Asma Af’al unsur utama tsb yaitu Insan.
-Mim menyatakan Perantara dari unsur pertama yaitu Muhammad.
Maka ketiga kesatuan Inilah dinamakan Agama.
Kenapa diri Sering sahabat baca bahwa kedudukan Adam itu adalah dosa besar dan selama Adam masih melekat pada diri selamanya itu engkau bergelimang Dosa.
dalam itibar ialah Agen/Gain dalam huruf hijayah terdapat titiknya. hanya menghilangkan titik Agen/gain menjadilah ia Ain yg Hakikatnya ialah menghilangkan keakuan pada diri.
wala qadirun wala muridun wala alimun wala hayyun wala samiun wala basirun wala muttaqalimun.. tiada yg kuasa tiada yg berkehendak tiada yg mengetahui tiada yg hidup tiada yg mendengar tiada yg melihat dan tiada yg berkata-kata semuanya itu Allah lah yg punya.
jadi tiada lagi diri ini.. dan jgn pernah lagi beraku-aku lagi semua Allah,Allah semuanya.
maka jalan inilah disebut Awaluddin Ma’rifatullah.
Perkara ini barulah beragama belum ber ISLAM
dalam itibar ialah Agen/Gain dalam huruf hijayah terdapat titiknya. hanya menghilangkan titik Agen/gain menjadilah ia Ain yg Hakikatnya ialah menghilangkan keakuan pada diri.
wala qadirun wala muridun wala alimun wala hayyun wala samiun wala basirun wala muttaqalimun.. tiada yg kuasa tiada yg berkehendak tiada yg mengetahui tiada yg hidup tiada yg mendengar tiada yg melihat dan tiada yg berkata-kata semuanya itu Allah lah yg punya.
jadi tiada lagi diri ini.. dan jgn pernah lagi beraku-aku lagi semua Allah,Allah semuanya.
maka jalan inilah disebut Awaluddin Ma’rifatullah.
Perkara ini barulah beragama belum ber ISLAM
Insya Allah akan kita sambung di post akan datang..
Salam Mahabbah..
WIRID KERAMAT BASMALAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allaahumma inii as-aluka bihaqqi bismillaahirrahmaanir-rahiim,
wabihurmati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabifadhli bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabi’azhamati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijalaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijamaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikamaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabihaybati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabimanzilati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabimalakuti bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijabaruti bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikibriyaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabitsanaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabibahaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikaramati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabisulthaani bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabibarakati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabi’izzati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabiquwwati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabiqudrati bismillaahirrahmaanir-rahiim
irfa’ qadrii wasyrah shadrii wa yassir amrii warzuqnii min haytsu laa yahtasib bifadhlika wa karamika, ya man huwa kaaf haa yaa ‘ain shad haa mim ‘ain sin qaaf, wa as-aluka bijalaalil-‘izzati wa jalalil-haybati wa jabaruutil ‘azhamati an taj’alanii min ‘ibaadikash-shaalihiinal-ladziina (laa khawfun ‘alayhim walaa hum yahzanuun) birahmatika yaa arhamar-raahimin wa an tushalliya ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad.
wabihurmati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabifadhli bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabi’azhamati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijalaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijamaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikamaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabihaybati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabimanzilati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabimalakuti bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijabaruti bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikibriyaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabitsanaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabibahaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikaramati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabisulthaani bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabibarakati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabi’izzati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabiquwwati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabiqudrati bismillaahirrahmaanir-rahiim
irfa’ qadrii wasyrah shadrii wa yassir amrii warzuqnii min haytsu laa yahtasib bifadhlika wa karamika, ya man huwa kaaf haa yaa ‘ain shad haa mim ‘ain sin qaaf, wa as-aluka bijalaalil-‘izzati wa jalalil-haybati wa jabaruutil ‘azhamati an taj’alanii min ‘ibaadikash-shaalihiinal-ladziina (laa khawfun ‘alayhim walaa hum yahzanuun) birahmatika yaa arhamar-raahimin wa an tushalliya ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan haq bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keutamaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keagungan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kebesaran bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keindahan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kesempurnaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kewibawaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kedudukan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keperkasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kebesaran bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan pujian bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan cahaya bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim dan dengan keberkahan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuatan, dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, angkatlah kemuliaanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan berikanlah aku rizqi yang tak disangka-sangka datangnya dengan keutamaan-Mu dan kemuliaan-Mu, wahai DZat Yang Dia kaf ha ya ‘ain shad ha mim ‘ain sin qaf (hanya Allah yang tahu arti sesungguhnya kalimat-kalimat itu) dan aku memohon dengan kebesaran kemuliaan-Mu, dengan kebesaran kewibawaan-Mu, dengan keperkasaan keangungan-Mu, agar Engkau menjadikanku tergolong hamba-hamba-Mu yang shalih (yang tidak ada perasaan bersedih hati), dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara yang pengasih. Dan aku memohon agar Engkau senantiasa melimpahkan rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad.
Wirid basmalah ini dari Sultanul aulia Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang disebutkan dalam kitab Ash-Shalawat wa al-Awrad.
Andai Aku Mati Hari Ini
Hari ini ku mati,perlahan tubuhku ditutup tanah,perlahan semua pergi meninggalkan ku,masih terdengar jelas langkah2 terakhir mereka.. . Aku sendirian,di tempat gelap yang tak pernah terbayang,sendiri,menunggu pertanyaan malaikat.. . Belahan hati, belahan jiwa pun pergi.. . Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain,aku bukan siapa2 lagi bagi mereka.. . Sanak keluarga menangis,sangat pedih, aku pun demikian,tak kalah sedih.. . Tetapi aku tetap sendiri,di sini, menunggu perhitungan,menyesal sudah tak mungkin.. . Tobat tak lagi dianggap,dan maaf pun tak bakal didengar,aku benar2 harus sendiri.. . Yaa ALLAH.. Jika ENGKAU beri aku 1 lagi kesempatan, Jika ENGKAU pinjamkan lagi beberapa hari milik-MU, Untuk aku perbaiki diriku,aku ingin memohon maaf pada mereka yang selama ini telah merasakan dzalimku,yang selama ini sengsara karena aku,tersakiti karena aku.. . Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yang telah kukumpulkan,yang bahkan kumakan.. . Yaa ALLAH.. Beri lagi aku beberapa hari milik-MU,untuk berbakti kepada Ayah& Ibu tercinta.. . Teringat kata-kata kasar & keras yang menyakitkan hati mereka,maafkan aku Ayah & Ibu, mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayangmu.. . Beri juga Yaa ALLAH aku waktu untuk berkumpul dengan keluargaku,menyenangkan saudara-saudaraku.. . Untuk sungguh2 beramal soleh, Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-MU lebih lama lagi.. . Begitu menyesal diri ini,kesenangan yang pernah kuraih dulu,tak ada artinya sama sekali.. . Mengapa kusia-siakan waktu hidup di dunia itu,andai aku bisa putar ulang waktu itu.. . Aku dimakamkan hari ini,dan ketika semua menjadi tak termaafkan.. . Dan ketika semua menjadi terlambat,ketika aku harus sendiri.. . Untuk waktu yang tak terbayangkan sampai yaumul hisab & di kumpulkan di padang masyhar.. . Yaa ALLAH.. Wafat kan lah aku dalam keadaan Husnul Khatimah,Jauh kan lah aku dari suul khatimah.. . Jauhkan lah aku dari siksa kubur dan panas nya siksa api neraka..
Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.
Aamiin Yaa Rabbal’aalamiin.
RAMADHAN 1436 H
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah..
Gimana kabar Sahabat semua?
Alhamdulillah. lama Admin tak membuat artikel baru, di situs website. ya udah lah besok besok saya buatkan lagi.
Alhamdulillah..
Gimana kabar Sahabat semua?
Alhamdulillah. lama Admin tak membuat artikel baru, di situs website. ya udah lah besok besok saya buatkan lagi.
itu saja dlu dari saya.
salam saudara selalu untuk pengunjung setia kitab barencong.
salam saudara selalu untuk pengunjung setia kitab barencong.
wassalamualaikum wr.wb
KERAMAT AL-FATIHAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim..(Alhamdulillaahi rabbil‘aalamiin)
munawwiri abshaaril‘aarifina binuuril ma’rifati yaqiini jaadzibi azimmati asraaril muhaqqiqiinabijadzabaatil qurbi wattamkiin,faatihi aqfaali qulubil muwahhidiin bifaatihatittawhiidi wal fathil mubiin,alladzii ahsana kulla syay in khalaqahu wabada-a khalqal-insaani min thiinin tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa’in mahiin.
(Arrahmaanirrahiim)
al‘aziizil hakiimil ‘aliyyil ‘azhiimil awwalil qadiim khaathaba muusaal kalima bikhithaabit takriimi wasyarrafa nabiyyahulkariima binnashshisy syariif,walaqad aataynaaka sab’an minal matsaanii wal quraanal ‘azhiim.
(Maaliki yawmiddiin)
qaahiril jabaabirati wal mutamarridiina wa mubiidith thughaatil jaahidiina dza likumullaahu rabbukum fatabaarakallaahuahsanul khaaliqiin, fayaaman laa syariika lahu walaa mu’in.
(iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin)
mu’tarifiina bil ajzi ‘anil qiyaami wa hiya ramiim.
(ihdinash shiraathal mustaqiim) shiraatha ahlil ikhlaashi wat tasliim,
(Shiraathalladziina an’amta‘alayhim) shiraathalladziina tasallaw bil hudaa wafarihuu bimaa ladayhim.
(Ghayril maghdhuubi ‘alayhim) habnallaahumma minka mawajibash shiddiiqiin. Wa asyhidnaa masyaahidasy syuhadaa’i walaa taj’alnaa dhalliina walaa mudhilliina walaa tahsyurnaa fii zumratizh zhaalimiina.
(Waladh dhaalliin)
(Aamiin).
munawwiri abshaaril‘aarifina binuuril ma’rifati yaqiini jaadzibi azimmati asraaril muhaqqiqiinabijadzabaatil qurbi wattamkiin,faatihi aqfaali qulubil muwahhidiin bifaatihatittawhiidi wal fathil mubiin,alladzii ahsana kulla syay in khalaqahu wabada-a khalqal-insaani min thiinin tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa’in mahiin.
(Arrahmaanirrahiim)
al‘aziizil hakiimil ‘aliyyil ‘azhiimil awwalil qadiim khaathaba muusaal kalima bikhithaabit takriimi wasyarrafa nabiyyahulkariima binnashshisy syariif,walaqad aataynaaka sab’an minal matsaanii wal quraanal ‘azhiim.
(Maaliki yawmiddiin)
qaahiril jabaabirati wal mutamarridiina wa mubiidith thughaatil jaahidiina dza likumullaahu rabbukum fatabaarakallaahuahsanul khaaliqiin, fayaaman laa syariika lahu walaa mu’in.
(iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin)
mu’tarifiina bil ajzi ‘anil qiyaami wa hiya ramiim.
(ihdinash shiraathal mustaqiim) shiraatha ahlil ikhlaashi wat tasliim,
(Shiraathalladziina an’amta‘alayhim) shiraathalladziina tasallaw bil hudaa wafarihuu bimaa ladayhim.
(Ghayril maghdhuubi ‘alayhim) habnallaahumma minka mawajibash shiddiiqiin. Wa asyhidnaa masyaahidasy syuhadaa’i walaa taj’alnaa dhalliina walaa mudhilliina walaa tahsyurnaa fii zumratizh zhaalimiina.
(Waladh dhaalliin)
(Aamiin).
Syair HAKIKAT MUDRAJAD
JANGAN KAU SEMBAH DZAT-KU SIFAT-KU ASMA-KU AF’AL-KU TETAPI SEMBAHLAH AKU ( Hadist Qudsi ).
Nabi bersabda dalam hadist Qudsi:”MARRALHABBA FAKADRAL HAK” Artinya:sesungguhnya siapa yg melihat MUKA atau RUPA itulah wujud yg sebenarnya( KALAM KADIM ).
bismilahi pembuka insani,pentajalian diri empunya diri,saif dzulfiqar kepunyaan habibi,pemisah haq dan bathil sudahnya pasti.
TIFHUL MA’ANI HARAPANKU,
PULANG KEPADANYA TUJUANKU,
MARI BUKA HATI LATHIFMU,
BIAR TERHENTAK SIMATA SATU.
Kalam pemusnah kalam terhemat,
kalam kembali kepada empunya kalam,sang faqir menggigil penat,
sudah masanya diakhiri dengan salam Ahmad.
API-AIR-ANGIN-TANAH,ASAL KEJADIAN JASMANI,
WUJUD NUR SYUHUD ILMU DATANGNYA ROHANI.
Atas awan ada kendi,
kendi api panas berdiri,
rapatkan saf-saf ukhrawi,
baru dunia dipijak mati.
Nabi bersabda dalam hadist Qudsi:”MARRALHABBA FAKADRAL HAK” Artinya:sesungguhnya siapa yg melihat MUKA atau RUPA itulah wujud yg sebenarnya( KALAM KADIM ).
bismilahi pembuka insani,pentajalian diri empunya diri,saif dzulfiqar kepunyaan habibi,pemisah haq dan bathil sudahnya pasti.
TIFHUL MA’ANI HARAPANKU,
PULANG KEPADANYA TUJUANKU,
MARI BUKA HATI LATHIFMU,
BIAR TERHENTAK SIMATA SATU.
Kalam pemusnah kalam terhemat,
kalam kembali kepada empunya kalam,sang faqir menggigil penat,
sudah masanya diakhiri dengan salam Ahmad.
API-AIR-ANGIN-TANAH,ASAL KEJADIAN JASMANI,
WUJUD NUR SYUHUD ILMU DATANGNYA ROHANI.
Atas awan ada kendi,
kendi api panas berdiri,
rapatkan saf-saf ukhrawi,
baru dunia dipijak mati.
INI BUKAN BAIT SYAIR KAFIR CELAKA,JUGA BUKAN KALAM DAJJAL DAN TERNAKAN-NYA,
TAPI KEHENDAK YG DATANG DARI NUR SIR KALAM PENCINTA,
NIATNYA DARI HATI JERNIH AL FAQIR ILAHI YG HINA.
Nurnya didada,
syuhudnya terasa,
jangan bertanya,
hamba bukan mualim juga bukan mursyid,cuma tukang mabuk yg gila.
SEDANG BERCERITA TENTANG KE AGUNGAN,KESUCIAN DZAT WAJIBUL WUJUD,TUTUP KALAM DIBERANDA UMUM,BIAR DIAM YG BERBICARA.
TAPI KEHENDAK YG DATANG DARI NUR SIR KALAM PENCINTA,
NIATNYA DARI HATI JERNIH AL FAQIR ILAHI YG HINA.
Nurnya didada,
syuhudnya terasa,
jangan bertanya,
hamba bukan mualim juga bukan mursyid,cuma tukang mabuk yg gila.
SEDANG BERCERITA TENTANG KE AGUNGAN,KESUCIAN DZAT WAJIBUL WUJUD,TUTUP KALAM DIBERANDA UMUM,BIAR DIAM YG BERBICARA.
PANTUN MA'RIFAT
Awal Bismillah mula disebut,
Rahman dan Rahim sifat mengikut,
Dunia akhirat nyatalah luput,
Jalan hakikat pula diturut.
Rahman dan Rahim sifat mengikut,
Dunia akhirat nyatalah luput,
Jalan hakikat pula diturut.
Alhamdulillah pujinya insan,
Rabbil Alamin sifatnya Tuhan,
Selawat Nabi akhirnya zaman,
Muhammad Amin Abi Burrahman.
Rabbil Alamin sifatnya Tuhan,
Selawat Nabi akhirnya zaman,
Muhammad Amin Abi Burrahman.
Jalan takzim pula dikata,
Atas Nabi junjungan kita,
Sahabat yang empat nyatalah serta,
Tiada berhenti sekejap masa.
Atas Nabi junjungan kita,
Sahabat yang empat nyatalah serta,
Tiada berhenti sekejap masa.
Jalan hakikat sangat terbilang,
Tiada binasa urat dan tulang,
Daging dan darah tiada hilang,
Kerna sifat dibawa pulang.
Tiada binasa urat dan tulang,
Daging dan darah tiada hilang,
Kerna sifat dibawa pulang.
Jika sifat sudah binasa,
Kepada Nabi tiada berjumpa,
Segala amalan tiada tiba,
Tiada dapat syurga yang baqa.
Kepada Nabi tiada berjumpa,
Segala amalan tiada tiba,
Tiada dapat syurga yang baqa.
Jangan binasa sifatmu tuan,
Tiada berjumpa hamba dan Tuhan,
Hakikat kita tinggal di jalan,
Segala amalan menjadi haiwan.
Tiada berjumpa hamba dan Tuhan,
Hakikat kita tinggal di jalan,
Segala amalan menjadi haiwan.
Jika kita tidak mengkaji,
Kepada Nabi mendapat keji,
Malaikat tiada membawa wahi,
Allah tiada mungkirkan janji.
Kepada Nabi mendapat keji,
Malaikat tiada membawa wahi,
Allah tiada mungkirkan janji.
Mengenal Tuhan tak boleh nyata,
Kerna tak boleh dipandang mata,
Hingga diri jua dicita,
Kenal olehmu sifatnya kita.
Kerna tak boleh dipandang mata,
Hingga diri jua dicita,
Kenal olehmu sifatnya kita.
Tatkala Adam dengannya Hawa,
Dendam berahi antara berdua,
Nafi dan isbat itulah dia,
Kepada kita menjadi rahasia.
Dendam berahi antara berdua,
Nafi dan isbat itulah dia,
Kepada kita menjadi rahasia.
Cari guru mengenal diri,
Yang diamanat olehlah Nabi,
Jangan takut penat dan rugi,
Asalkan dapat ilmu sejati.
Yang diamanat olehlah Nabi,
Jangan takut penat dan rugi,
Asalkan dapat ilmu sejati.
Guru mursyid harus dicari,
Itulah ulama pewarisi Nabi,
Jika di situ dia mengajari,
Di situlah tuan menyerah diri.
Itulah ulama pewarisi Nabi,
Jika di situ dia mengajari,
Di situlah tuan menyerah diri.
Wahai sekelian saudaraku,
Mengenal waktu biarlah tentu,
Kalau tak kenal waktu itu,
Akhirnya kamu menyembah batu.
Mengenal waktu biarlah tentu,
Kalau tak kenal waktu itu,
Akhirnya kamu menyembah batu.
Waktu kita di alam roh,
Berkata Allah kepada nyawa,
Bukankah Aku Tuhanmu segala?
Betullah Engkau Tuhan katanya nyawa.
Berkata Allah kepada nyawa,
Bukankah Aku Tuhanmu segala?
Betullah Engkau Tuhan katanya nyawa.
Jadi olehmu mursyid utama,
Sebenar makrifah boleh dibawa,
Seperti badan dengannya nyawa,
Dunia akhirat bersama-sama.
Sebenar makrifah boleh dibawa,
Seperti badan dengannya nyawa,
Dunia akhirat bersama-sama.
Hakikat makrifat menyucikan badan,
Air maal hayat yang menjalankan,
Zikrullah yang diasyikkan,
Kurangkan tidur ataupun makan.
Air maal hayat yang menjalankan,
Zikrullah yang diasyikkan,
Kurangkan tidur ataupun makan.
Jalan hakikat bukan kepalang,
Jalan disuluh semuanya terang,
Zahir dan batin semuanya lapang,
Kerana Sir yang Empunya pandang.
Jalan disuluh semuanya terang,
Zahir dan batin semuanya lapang,
Kerana Sir yang Empunya pandang.
Wahai saudaraku dengarlah tuan,
Sebenar hidup katakan Tuhan,
Kuntum yang tujuh di situ tersimpan,
Itulah pakaian Wali Sembilan.
Sebenar hidup katakan Tuhan,
Kuntum yang tujuh di situ tersimpan,
Itulah pakaian Wali Sembilan.
Kuatnya tubuh itulah nyawa,
Sekalian yang zahir takluk padanya,
Syurga yang tujuh Dia yang punya,
Kepada kita menjadi rahasia.
Sekalian yang zahir takluk padanya,
Syurga yang tujuh Dia yang punya,
Kepada kita menjadi rahasia.
Jalan hakikat sangat terpilih,
Hendaklah tahu asalnya benih,
Nafi di dalam hati yang putih,
Makrifat kita barulah jernih.
Hendaklah tahu asalnya benih,
Nafi di dalam hati yang putih,
Makrifat kita barulah jernih.
Sifat makni tidak bersekutu,
Sifat Allah namanya itu,
Tiada boleh bandingkan sesuatu,
Wujud Allah namanya itu.
Sifat Allah namanya itu,
Tiada boleh bandingkan sesuatu,
Wujud Allah namanya itu.
Tuntutlah ilmu walau di mana,
Amal dan ilmu tiada terhingga,
Amal tanpa ilmu diazab kita,
Di akhirat tiada berguna.
Amal dan ilmu tiada terhingga,
Amal tanpa ilmu diazab kita,
Di akhirat tiada berguna.
Kejadiannya kita dari air lazat,
Cahayanya seperti kilat,
Tatkala asyik tiada ingat,
Barulah ada junub dan janabat.
Cahayanya seperti kilat,
Tatkala asyik tiada ingat,
Barulah ada junub dan janabat.
Di wadi mani manikam,
Asalnya ia daripada kalam,
Dengan kudrat Tuhan Khaliqul Alam,
Yang menjadikan tubuh anak Adam.
Asalnya ia daripada kalam,
Dengan kudrat Tuhan Khaliqul Alam,
Yang menjadikan tubuh anak Adam.
Kalau kita tidak mengkaji,
Kepada Tuhan mendapat keji,
Malaikat tiada membawa wahi,
Allah tiada mungkirkan janji.
Kepada Tuhan mendapat keji,
Malaikat tiada membawa wahi,
Allah tiada mungkirkan janji.
Jika tariqat hendak dibawa,
Carikan guru akan petua,
Supaya jangan bertuhankan nyawa,
Hakikat kita tiada derhaka.
Carikan guru akan petua,
Supaya jangan bertuhankan nyawa,
Hakikat kita tiada derhaka.
Syarat rukunnya sudah ketahui,
Sah batalnya demikian lagi,
Amal diterima Tuhan Ilahi,
Syarat rukunnya sudah ketahui.
Sah batalnya demikian lagi,
Amal diterima Tuhan Ilahi,
Syarat rukunnya sudah ketahui.
Siapa beramal dengan jahalnya,
Tiada tahu sah batalnya,
Amal tiada diterima Tuhannya,
Di dalam neraka kekallah ia.
Tiada tahu sah batalnya,
Amal tiada diterima Tuhannya,
Di dalam neraka kekallah ia.
Wahai sekelian saudaraku,
Mengenal Ka’abah biarlah tentu,
Jika tak kenal Ka’abah itu,
Akhirnya kamu menyembah batu.
Mengenal Ka’abah biarlah tentu,
Jika tak kenal Ka’abah itu,
Akhirnya kamu menyembah batu.
Wahai saudara tua dan muda,
Fikirkan olehmu senantiasa,
Janganlah seperti orang yang buta,
Tinggal ilmu mencari harta.
Fikirkan olehmu senantiasa,
Janganlah seperti orang yang buta,
Tinggal ilmu mencari harta.
Hidup tiada ingat akan mati,
Bersukaria sepanjang hari,
Hanya harta dapatkan diri,
Tiga lapis kain kafan saja Ia beri.
Bersukaria sepanjang hari,
Hanya harta dapatkan diri,
Tiga lapis kain kafan saja Ia beri.
Jalan hakikat bukan kepalang,
Jalan disuluh semuanya terang,
Jikalau hati syak dan waham,
Cahaya yang terang menjadi kelam.
Jalan disuluh semuanya terang,
Jikalau hati syak dan waham,
Cahaya yang terang menjadi kelam.
Wahai sekalian saudara-saudaraku,
Jalan hakikat demikianlah itu,
Jikalau boleh pintalah selalu,
Jangan binasa sifatmu itu.
Jalan hakikat demikianlah itu,
Jikalau boleh pintalah selalu,
Jangan binasa sifatmu itu.
Hati yang mukmin suci dan ikhlas,
Laksana air di dalam gelas,
Cuci hatimu seperti kapas,
Makrifah kita barulah jelas.
Laksana air di dalam gelas,
Cuci hatimu seperti kapas,
Makrifah kita barulah jelas.
Makrifat itu martabatnya tinggi,
Yang dipakai oleh Sayyidina Ali,
Barangsiapa dapat asalnya jadi,
Yang bergantung tiada bertajalli.
Yang dipakai oleh Sayyidina Ali,
Barangsiapa dapat asalnya jadi,
Yang bergantung tiada bertajalli.
5 sya’ban 1436H.
Langganan:
Postingan (Atom)