Dalam Alam Rahman Bapak 40 hari :
-Di Otak 7 hari
-Di Tulang Belakang 7 hari
-Di Sulbi Wattaraib 7 hari
-Di Tulang Dada 7 hari
-Di Jantung 7 hari
-Di Pusat 7 hari
-Di Kalam 7 hari
Jumlah = : 39 hari + 1 Mi’raj Makrifatullah = 40 hari
……………………………………………………
Dalam Alam Rahim Ibu 9 Bulan 9 hari 9 jam 9 menit 9 detik :
-1 hari = Hu
-3 hari = Allah
-7 hari= Innallah
-4 bulan + 4 hari = Allahu Akbar
-7 bulan + 7 hari = Subhanallah
-8 bulan + 8 hari = Alhamdulillah
-9 bulan + 9 hari = Inna anna amannah
( Sesungguhnya aku pembawa amanah Allah)
9 jam + 9 menit = Mi’raj Awal
……………………………………………………
Sholat itu ada Nyawanya, ada Nafsunya, ada Tulangnya, ada Kepalanya, ada Tangan dan Kakinya
……………………………………………………
1. TAKBIRATUL IHRAM itu Nyawa Sholat, Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu : Tuba’dil, Munajat, Mi’raj, Ihram
……………………………………………………
2. NIAT itu Nafsu Sholat, Karena Niat adalah pernyataan dari pada kehendak untuk mewujudkan asal dari pada cita-cita Manusia
……………………………………………………
3. AL-FATIHAH itu Kepala Sholat, Karena membaca Al-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan hambanya, maka hendaklah ketika membaca Al-Fatihah seolah-olah jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata langsung dengan Tuhan
……………………………………………………
4. TUMA’NINAH itu Tubuh Sholat, Karena tanpa Tuma’ninah di dalam Sholat itu tiada beradab
maka hendaklah perangai tubuh di hadapan Tuhan yang Maha Mulia lagi Maha besar harus tertib
……………………………………………………
5. RUKU dan SUJUD itu Tulang, Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk dibawah kebesaran Allah SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci, Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh bangkit dari Ruku, Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah SAW, dan menilik kepada keesaan Allah SWT
……………………………………………………
Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah dan bodoh, Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang menyatakan bahwa kita telah kembali dari pada semula dalam keadaan suci, saat mana didalam alam Arwah sejak hari ALASTU. Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud
……………………………………………………
6. TAHYAT itu tangan Sholat, Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di umpamakan engkau duduk tajjali berhadapan nyata dengan Tuhan, Saat itu engkau menerima atas pernyataan keampunan, rahmat dan petunjukNya, Duduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH, Qalbu Mu’minin, di atas Baitullah
……………………………………………………
Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk kanan itulah hakekat pernyataan atas janji, sumpah dan saksi semula di dalam hari ALASTU yakni membenarkan bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya, sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah kebesaran Allah hingga diri yang pasrah itu tersungkur suci di dalam tubuh INSANUL KAMIL.
……………………………………………………
Bahwa, Tahyat itu asal Sholat : Puji Nabi Muhammad SAW kepada Allah Ta’ala ketika dibawah Arsyi, Puji Allah SWT kepada diri Nabi Muhammad SAW, Puji Malaikat didalam Arsyi dan sekalian hamba yang Latif
……………………………………………………
7. SALAM itu Kaki Sholat, Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih dahulu tilik nyata-nyata bahwa diri yang suci itu tersungkur sunyi sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena asyik Murakabah dengan Allah SWT, Memberi salam itulah suatu pernyataan kepada malaikat yang di kanan dan di kiri, bahwa kita telah datang kembali dari alam Munajat kepada Allah SWT
……………………………
Aminkan DO’A ini :
.
”Ilahi qolbi mahjub, wa nafsi ma’yub, wa ‘aqli maghlub, wa hawa-i ghalib, wa tho’ati qolil, wa ma’shiyati katsir, wa lisani muqirrun bil-dzunub, fakaifa khilati ya sattarol ‘uyub, wa ya ‘allamal ghuyub, ighfir dzunnubikullaha bi hurmati Muhammadin wa ali Muhammad”
.
Artinya : Ya Tuhanku, hatiku ini telah tertutupi hijab, jiwaku ini telah dipenuhi aib, akalku ini telah dikalahkan, hawa nafsuku ini telah mengalahkan, ketaatanku sangat sedikit, maksiatku sangat banyak, lidahku mengakui dosa-dosanya, maka bagaimana kesudahannya, wahai Yang Maha Penutup segala aib, wahai Yang Mahatahu segalayang gaib, ampunilah dosa-dosaku semua, demi keagungan Muhammad dan keluarganya, Aamiin,,aamiin,,amin ya rabb…
————–
Sumber: fb (Tuak ilahi).
PUTRA MINANG
Kamis, 01 Maret 2018
PERINGATAN HAUL AKBAR KE 11 TUAN GURU SEKUMPUL | Al al-‘Alimul ‘Allamah Al ‘Arif billah K.H. Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani
Peringatan Haul Akbar ke-11 Abah Guru Sekumpul Martapura
Salam Mahabbah..
Meneruskan Pemberitahuan Haul ke-11 Abah Guru Sekumpul yg diumumkan Imam Mushalla Ar-Raudhah Malam Senin ini
Meneruskan Pemberitahuan Haul ke-11 Abah Guru Sekumpul yg diumumkan Imam Mushalla Ar-Raudhah Malam Senin ini
Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 10 APRIL 2016 bertepatan tgl 2 RAJAB 1437H. Pada malam senin sesudah sholat magrib bertempat di mushalla Ar-Raudhah Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan.
Mudah2an kita panjang umur , dimurahkan rezekinya dan saling berpartisifasi melaksanakannya … aamiin..
Demikian himbauan ini kami sampaikan.
Insya Allah kita pun akan hadir disana
Insya Allah kita pun akan hadir disana
UNTAIAN RASA SYUKUR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Saya mewakili website ini, dengan menyebut Dzat Allah yang maha sempurna, dengan suatu harapan agar berkah dicurahkan lantaran sesuatu yang ALLAH SWT berikan, kemudian saya melanjutkan postingan islam tauhid dan ma’rifat dalam memuji yang datang tercurah dengan mudah dan nyaman, sekalian meletakkan syukur yang amat nyaman sebagai serta mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang sifatnya pendahulu dan yang mengawali, dimana “NUR” itu telah ada dari zaman azali yang kemudian pindah kewajah orang mukmin yang diawali dari penciptaan nabi adam as, kemudian saya berdoa untuk memohon petunjuk guna melanjutkan beberapa jalan yang terang dan memohon penjagaan dari keliruan dalam mengungkap kebesaran illahi dari segala penciptaannya yang maha sempurna agar melunakan kebekuan hati dan terdengar merdu laksana untaian permata yang menghiasi para SAHABAT pembaca yang saya cintai dimanapun saja berada.
Terimakasih.. telah berkunjung dan berinteraksi di website AM Indonesia ini, semoga kita semua selalu mendapatkan keselamatan dunia hingga yaumil qiamah. Aamiin..
Saya mewakili website ini, dengan menyebut Dzat Allah yang maha sempurna, dengan suatu harapan agar berkah dicurahkan lantaran sesuatu yang ALLAH SWT berikan, kemudian saya melanjutkan postingan islam tauhid dan ma’rifat dalam memuji yang datang tercurah dengan mudah dan nyaman, sekalian meletakkan syukur yang amat nyaman sebagai serta mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang sifatnya pendahulu dan yang mengawali, dimana “NUR” itu telah ada dari zaman azali yang kemudian pindah kewajah orang mukmin yang diawali dari penciptaan nabi adam as, kemudian saya berdoa untuk memohon petunjuk guna melanjutkan beberapa jalan yang terang dan memohon penjagaan dari keliruan dalam mengungkap kebesaran illahi dari segala penciptaannya yang maha sempurna agar melunakan kebekuan hati dan terdengar merdu laksana untaian permata yang menghiasi para SAHABAT pembaca yang saya cintai dimanapun saja berada.
Terimakasih.. telah berkunjung dan berinteraksi di website AM Indonesia ini, semoga kita semua selalu mendapatkan keselamatan dunia hingga yaumil qiamah. Aamiin..
Salam Mahabbah.
Abah Saddam.
ZIKIR MENEMBUS ALAM GAIB
AL FATIHAH 3X
Ashaduanna syaidina wabiana fatihah…
Assalamualaikum rijal gaib 3X.
ila hadratin khususan syeh abdul qodir jailani Alfatihah 10X.
ila hadratin khususan syeh abu bakar as sidiq latut rikuhul muqobir 333X.
Alfatihah 3X
Al ikhlas 3X
Alfalaq 3X
An nas 3X
Ayat Kursi 3X
walayaubana illa makataba lahu lana hua maulana wallahu fayatawakkal muttakilun 3X.
Nawaitu saifa minallah ta’ala lillati 3X.
Ashaduanna syaidina wabiana fatihah…
Assalamualaikum rijal gaib 3X.
ila hadratin khususan syeh abdul qodir jailani Alfatihah 10X.
ila hadratin khususan syeh abu bakar as sidiq latut rikuhul muqobir 333X.
Alfatihah 3X
Al ikhlas 3X
Alfalaq 3X
An nas 3X
Ayat Kursi 3X
walayaubana illa makataba lahu lana hua maulana wallahu fayatawakkal muttakilun 3X.
Nawaitu saifa minallah ta’ala lillati 3X.
Ijasah pemakaian amalan ini dan seputar pertanyaan. silahkan telp/sms.
Salam Mahabbah..
Salam Mahabbah..
PASAL TENTANG LA ILAHA ILLALLAH DAN PEMBAGIAN HURUF ZIKIR
Wajib kiranya sahabat AM mengetahuinya.. sejauh mana makna dan dalam pemakaian kalimah Tauhid LA ILAHA ILLA ALLAH.
Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah dinamakan ISLAM. yang asalnya demikian Firman Allah :
WA’TASHINU BIHABILLAHI SAMI’AN WALA WALA TAPARRAQU.
Artinya: Berpeganglah kamu kepada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.
Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik,nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun,nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
Maka wajib diketahui dahulu Kalimah itu barulah dinamakan ISLAM. yang asalnya demikian Firman Allah :
WA’TASHINU BIHABILLAHI SAMI’AN WALA WALA TAPARRAQU.
Artinya: Berpeganglah kamu kepada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.
Adapun berpegang kepada tali Allah itu adalah seperti yang tersebut dibawah ini.
HU = Puji NYAWA, zikir waktu naik,nyawa keluar.
ALLAH = Puji ROH, zikir waktu turun,nyawa masuk.
ZIKIR ALLAH = Sama dengan Zikir LA ILLAHA ILLA ALLAH.
1. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan katanya tiada lidahnya, maka kafirlah orang itu pada zahirnya dan selamanya pada bathinnya.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik hatinya, maka kafirlah ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya, maka orang mu’miniah ia dengan se-benarnya mu’min.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LAILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH.
2. Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada tasdik hatinya, maka kafirlah ia.
3. Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik hatinya, maka orang mu’miniah ia dengan se-benarnya mu’min.
4. Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam menyebut LAILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH.
Berikut uraian pasal tentang kalimat tauhid Lailahaillallah.
1. La : tiada
Illa : ada
Ilaha : yakin
Allah : Nama.
2. La : diri
Illa : rupa
Ilaha : embayang
Allah : nama.
3. La : diri tajalli
Illa : diri terperi
Ilaha : diri diperikan
Allah : diri yg diperi-perikan.
4. La : diri berdiri
Illa : diri terdiri
Ilaha : diri didirikan
Allah : diri berdiri sendiri.
5. La : bulu kulit
Illa : darah daging
Ilaha : urat tulang
Allah : otak sumsum.
6. La : kepala
Illa : badan dan nyawa
Ilaha : bahu dan tangan
Allah : paha dan kaki.
7. La : tiada
Illa : tahu
Ilaha : berkehendak
Allah : bergerak.
8. La : alam barzah
Illa : makam barzah
Ilaha : sulbi ifra’it
Allah : surga ketujuh.
9. La : alam kesenangan
Illa : makam rahmat
Ilaha : makam rahasia
Allah : makam raf-raf mustawan.
10. La : berbulu dgn pengrasa-berkulit dgn pengrasa.
Illa : berdaging dgn nafsu- berdarah dgn akal.
Ilaha : berurat dgn pikir – bertulang dgn ilmu.
Allah : berotak dgn pengetahuan – bersumsum dgn rahasia.
11. La : tiada – sifat kekuasaan kita(hayat).
Illa : ada – sifat kekuasaan ilmu hak Allah Ta’ala.
Ilaha : yakin – kepada ilmu hak Allah Ta’ala.
Allah : Nama – bagi kesempurnaan seluruh sifat menyifat kita(hayat).
1. La : tiada
Illa : ada
Ilaha : yakin
Allah : Nama.
2. La : diri
Illa : rupa
Ilaha : embayang
Allah : nama.
3. La : diri tajalli
Illa : diri terperi
Ilaha : diri diperikan
Allah : diri yg diperi-perikan.
4. La : diri berdiri
Illa : diri terdiri
Ilaha : diri didirikan
Allah : diri berdiri sendiri.
5. La : bulu kulit
Illa : darah daging
Ilaha : urat tulang
Allah : otak sumsum.
6. La : kepala
Illa : badan dan nyawa
Ilaha : bahu dan tangan
Allah : paha dan kaki.
7. La : tiada
Illa : tahu
Ilaha : berkehendak
Allah : bergerak.
8. La : alam barzah
Illa : makam barzah
Ilaha : sulbi ifra’it
Allah : surga ketujuh.
9. La : alam kesenangan
Illa : makam rahmat
Ilaha : makam rahasia
Allah : makam raf-raf mustawan.
10. La : berbulu dgn pengrasa-berkulit dgn pengrasa.
Illa : berdaging dgn nafsu- berdarah dgn akal.
Ilaha : berurat dgn pikir – bertulang dgn ilmu.
Allah : berotak dgn pengetahuan – bersumsum dgn rahasia.
11. La : tiada – sifat kekuasaan kita(hayat).
Illa : ada – sifat kekuasaan ilmu hak Allah Ta’ala.
Ilaha : yakin – kepada ilmu hak Allah Ta’ala.
Allah : Nama – bagi kesempurnaan seluruh sifat menyifat kita(hayat).
LAILAHAILLAALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH.
Zikirnya : la ilaha illallah.
Puji zikirnya : Muhammadar
Doa zikirnya : Rasulullah.
Zikirnya : la ilaha illallah.
Puji zikirnya : Muhammadar
Doa zikirnya : Rasulullah.
GURU CANTUNG KH. AHMAD DAHLAN BIN ABBAS
Tabarrukan ( Mengambil Barokah ) Hari ini bertepatan HAULnya beliau – 5 Januari 2016 / 24 Rabi’ul Awwal 1437 H.
GURU CANTUNG DAN SYEKHUNA MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI AL BANJARI ITU ADALAH MURID KESAYANGAN DARI AL-WALIY SYEKH SEMAN MULIA ( PAMANDA ABAH GURU SEKUMPUL ) MARTAPURA.
MENURUT INFO DARI TEMAN YANG BERNAMA MUHAMMAD MIFTAH FARID, DIA INI PERNAH MENDENGAR GURU NYA MENGISAHKAN TENTANG GURU DAHLAN ATAU YANG LEBIH DI KENAL DENGAN GURU CANTUNG DALAM MAJELIS ‘ILMU GURU SEKUMPUL…
GURU DAHLAN INI, BELIAU TIDAK MAU MENDEKAT ATAU MASUK KE DALAM TEMPAT ACARA MAJELIS YANG BERLANGSUNG DI SEKUMPUL, BELIAU INI BIASANYA DI URUTAN PALING BELAKANG ATAU PALING PINGGIR DARI SEMUA JAMA’AH, KARENA BELIAU MENDAHULUKAN ORANG YANG DATANG DARI TEMPAT TINGGAL YANG JAUH DAN MEMBERIKAN KESEMPATAN JAMA’AH YANG DATANG DARI TEMPAT YANG JAUH ITU UNTUK MASUK KE DALAM, DAN BISA BERHADAP PANDANG DENGAN ABAH GURU SEKUMPUL
ENTAH KENAPA SUATU KETIKA PADA SAAT ACARA PENGAJIAN BERLANGSUNG, ABAH GURU SEKUMPUL YANG BERADA DI DALAM MAJELIS DAN GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR MENYEBUT NAMA GURU DAHLAN KARENA ABAH GURU SEKUMPUL SEORANG YANG KASYAF…
KARENA SECARA FAKTA TIDAK MUNGKIN DAPAT MELIHAT GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR DAN BANYAK NYA JAMA’AH …
KATA ABAH GURU SEKUMPUL KEPADA GURU DAHLAN ..
“Guru Dahlan…caka baparak kasini nah jangan di buncu/dipinggir haja”
‘’ARTI NYA, GURU DAHLAN…MENDEKAT KE SINI JANGAN DI PINGGIR SAHAJA‘’
SUBHANALLAH..!
SEMUA ORANG TERTEGUN DAN MUNGKIN DI DALAM HATI BERTANYA..?
’’SIAPAKAN GURU DAHLAN YANG DI SEBUT – SEBUT ABAH GURU SEKUMPUL ITU..
Sebahagian kecil dari Biografi beliau :
GURU CANTUNG ATAU H. DAHLAN AHMAD YANG WAFAT PADA TANGGAL 15 MEI 2004 ATAU 24 RABIUL AWWAL 1425 H MERUPAKAN ULAMA KHARISMATIK YANG TERKENAL TIDAK HANYA DI KABUPATEN KOTABARU TETAPI BAHKAN SAMPAI KELUAR KALSEL.
MAQAM BELIA TERLETAK DI TEPI SUNGAI CANTUNG SEKITAR 90 KM DARI KOTA BARU KELURAHAN SUNGAI KUPANG CANTUNG KECAMATAN KELUMPANG HULU KABUPATEN KOTA BARU.
MESKIPUN TEMPAT NYA SANGAT JAUH DAN TERPENCIL, NAMUN RIBUAN UMMAT ISLAM DARI BERBAGAI PENJURU SELALU BERHADIR PADA ACARA HAULAN BELIAU PADA TIAP TAHUNNYA.
ALLAHUMMA YARHAM ALAIHI
WALLAHU ‘ALAM…
KHUSUSAN ILA HADROTI KH. DAHLAN AHMAD BIN ABBAS ( GURU CANTUNG ) AL-FAATIHAH.
GURU CANTUNG DAN SYEKHUNA MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI AL BANJARI ITU ADALAH MURID KESAYANGAN DARI AL-WALIY SYEKH SEMAN MULIA ( PAMANDA ABAH GURU SEKUMPUL ) MARTAPURA.
MENURUT INFO DARI TEMAN YANG BERNAMA MUHAMMAD MIFTAH FARID, DIA INI PERNAH MENDENGAR GURU NYA MENGISAHKAN TENTANG GURU DAHLAN ATAU YANG LEBIH DI KENAL DENGAN GURU CANTUNG DALAM MAJELIS ‘ILMU GURU SEKUMPUL…
GURU DAHLAN INI, BELIAU TIDAK MAU MENDEKAT ATAU MASUK KE DALAM TEMPAT ACARA MAJELIS YANG BERLANGSUNG DI SEKUMPUL, BELIAU INI BIASANYA DI URUTAN PALING BELAKANG ATAU PALING PINGGIR DARI SEMUA JAMA’AH, KARENA BELIAU MENDAHULUKAN ORANG YANG DATANG DARI TEMPAT TINGGAL YANG JAUH DAN MEMBERIKAN KESEMPATAN JAMA’AH YANG DATANG DARI TEMPAT YANG JAUH ITU UNTUK MASUK KE DALAM, DAN BISA BERHADAP PANDANG DENGAN ABAH GURU SEKUMPUL
ENTAH KENAPA SUATU KETIKA PADA SAAT ACARA PENGAJIAN BERLANGSUNG, ABAH GURU SEKUMPUL YANG BERADA DI DALAM MAJELIS DAN GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR MENYEBUT NAMA GURU DAHLAN KARENA ABAH GURU SEKUMPUL SEORANG YANG KASYAF…
KARENA SECARA FAKTA TIDAK MUNGKIN DAPAT MELIHAT GURU DAHLAN YANG BERADA JAUH DI LUAR DAN BANYAK NYA JAMA’AH …
KATA ABAH GURU SEKUMPUL KEPADA GURU DAHLAN ..
“Guru Dahlan…caka baparak kasini nah jangan di buncu/dipinggir haja”
‘’ARTI NYA, GURU DAHLAN…MENDEKAT KE SINI JANGAN DI PINGGIR SAHAJA‘’
SUBHANALLAH..!
SEMUA ORANG TERTEGUN DAN MUNGKIN DI DALAM HATI BERTANYA..?
’’SIAPAKAN GURU DAHLAN YANG DI SEBUT – SEBUT ABAH GURU SEKUMPUL ITU..
Sebahagian kecil dari Biografi beliau :
GURU CANTUNG ATAU H. DAHLAN AHMAD YANG WAFAT PADA TANGGAL 15 MEI 2004 ATAU 24 RABIUL AWWAL 1425 H MERUPAKAN ULAMA KHARISMATIK YANG TERKENAL TIDAK HANYA DI KABUPATEN KOTABARU TETAPI BAHKAN SAMPAI KELUAR KALSEL.
MAQAM BELIA TERLETAK DI TEPI SUNGAI CANTUNG SEKITAR 90 KM DARI KOTA BARU KELURAHAN SUNGAI KUPANG CANTUNG KECAMATAN KELUMPANG HULU KABUPATEN KOTA BARU.
MESKIPUN TEMPAT NYA SANGAT JAUH DAN TERPENCIL, NAMUN RIBUAN UMMAT ISLAM DARI BERBAGAI PENJURU SELALU BERHADIR PADA ACARA HAULAN BELIAU PADA TIAP TAHUNNYA.
ALLAHUMMA YARHAM ALAIHI
WALLAHU ‘ALAM…
KHUSUSAN ILA HADROTI KH. DAHLAN AHMAD BIN ABBAS ( GURU CANTUNG ) AL-FAATIHAH.
MANAQIB MUFTI H. MUHAMMAD ARSYAD BIN MUFTI H. MUHAMMAD AS’AD AL-BANJARI.
MENGAMBIL BAROKAH DENGAN MEMBACANYA KITA AKAN MANAQIB SEORANG AULIYA ALLAH INI, YANG BERTEPATAN SENIN 4 JANUARI / 23 RABI’UL AWWAL 1437 H KEMAREN ADALAH HAULNYA BELIAU, ALLAH YARHAM.
Mufti Haji Muhammad Arsyad Lamak Pagatan bin Mufti Haji Muhammad As’ad al Banjari.
salah satu putra Mufti Haji Muhammad As’ad putra Syarifah putri Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah Muhammad Arsyad yang dikenal dengan sebutan Mufti Lamak. Beliau termasuk cicit Syeikh Muhammad Arsyad yang mewarisi ilmu-ilmu datuknya dan ayahnya dan menghimpun antara syariat, hakikat dan ma’rifat.
Muhammad Arsyad belajar di Tanah suci Mekkah beberapa tahun lamanya, diantara guru-guru beliau adalah :
– Asy-Syeikh Ahmad ad-Dimyiati (Mufti Syafi’iyyah)
– Asy-Syeikh Yusuf
– Asy-Syeikh ar-Rahbini
Ketika beliau tiba dari menuntut ilmu di kota sumbernya (Mekkah) beliau kemudian diangkat oleh Sultan Banjar menjadi Mufti di kerajaan Banjar. Selain sebagai ulama beliau juga dikenal sebagai seorang pahlawan, seorang ulama yang berani menegakkan yang hak dan memberantas yang batil, kasih sayang terhadap sesamanya, lemah lembut dalam berbicara, pemurah, adil terhadap yang benar dank eras terhadap orang yang berbuat salah, sehingga kasihlah semua lapisan masyarakat dan para pejabat.
Beliau selalu menegakkan dan menjalankan faham Ahlus Sunah wal Jamaah dan menegakkan prinsip ‘Menyerukan untuk berbuat kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran’.
Disamping jabatannya sebagai mufti di Kerajaan Banjar, beliau juga mengajar di dalam bidang berbagai ilmu agama, diantara muridnya adalah Sultan Adam al-Watsiq Billah.
Mufti Haji Muhammad Arsyad, pernah menikah dengan beberapa orang perempuan, yaitu :
– Tilamah, di muara sungai pamintangan, namun tak mendapatkan keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di sungai karias dengan seorang perempuan cantik yang bernama Tuan Inur (saudara Anang Ja’far ayahnya H. Muhammad Thayyib, Lok Bangkal, seorang berilmu lagi mulia), juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di Balimau, kandangan dengan Tuan Rahimah, juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah di Martapura dengan ummu Salamah binti Mufti H. Ahmad, dari istri putri seorang ulama besar inilah ia mendapat tujuh orang anak, tiga orang putra dan empat orang putri, diantaranya :
– Hafsah
– Haji Utsman, seorang yang berilmu lagi mulia
– Khadijah
– Sa’idah
– KH. Muhammad Hasyiem
– Shafura (istri Datu Landak)
– H. Abdul Muthalib
Mufti haji Muhammad Arsyad memiliki sifat-sifat kemuliaan, seperti pemurah, pengasih, lemah lembut, sabar dan seorang ulama yang wara’ sehingga ia selalu dikasihi oleh saudara-saudaranya, terutama adiknya yang bernama Haji Sa’duddin, Kubah Taniran, Kandangan.
Sejak wafatnya Mufti Haji Muhammad Arsyad sang adikpun jarang sekali pulang ke Martapura, karena ia merasa benar-benar kehilangan atas kepergian kakak tercintanya.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin sultan Adam, yang memerintah sekitar tahun 1857-1859 M atau sekitar tahun 1274-1276 H. Mufti Muhammad Arsyad yang juga disebut Tuan Mufti Lamak bercita-cita akan pergi ke tanah suci mekkah untuk menunaikan ibadah haji, sebelum ia pergi maka lebih dahulu ia mengunjungi kakak tertuanya, yakni H. Abu Thalhah, seorang yang sangat berilmu, yang ketika itu masih menetap di Pagatan, sebagai perwujudan sifat-sifatnya yang selalu menghormati dan memuliakan saudara tuanya dan rasa kasih sayangnya terhadap kakak dan sesamanya.
Namun, setibanya ia di Pagatan, ia mendapat sakit yang membawanya sampai meninggal dunia dan akhirnya di makamkan di Pagatan, Kota Baru.
Menurut catatan H. Ismail Khatib, seorang yang berilmu dan mulia. Tuan Mufti Haji Muhamad Arsyad, berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu tiga likur hari bulan Rabiul Awwal 1275 H. Di masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin Sultan Adam, atau kira-kira 48 tahun.
salah satu putra Mufti Haji Muhammad As’ad putra Syarifah putri Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari adalah Muhammad Arsyad yang dikenal dengan sebutan Mufti Lamak. Beliau termasuk cicit Syeikh Muhammad Arsyad yang mewarisi ilmu-ilmu datuknya dan ayahnya dan menghimpun antara syariat, hakikat dan ma’rifat.
Muhammad Arsyad belajar di Tanah suci Mekkah beberapa tahun lamanya, diantara guru-guru beliau adalah :
– Asy-Syeikh Ahmad ad-Dimyiati (Mufti Syafi’iyyah)
– Asy-Syeikh Yusuf
– Asy-Syeikh ar-Rahbini
Ketika beliau tiba dari menuntut ilmu di kota sumbernya (Mekkah) beliau kemudian diangkat oleh Sultan Banjar menjadi Mufti di kerajaan Banjar. Selain sebagai ulama beliau juga dikenal sebagai seorang pahlawan, seorang ulama yang berani menegakkan yang hak dan memberantas yang batil, kasih sayang terhadap sesamanya, lemah lembut dalam berbicara, pemurah, adil terhadap yang benar dank eras terhadap orang yang berbuat salah, sehingga kasihlah semua lapisan masyarakat dan para pejabat.
Beliau selalu menegakkan dan menjalankan faham Ahlus Sunah wal Jamaah dan menegakkan prinsip ‘Menyerukan untuk berbuat kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran’.
Disamping jabatannya sebagai mufti di Kerajaan Banjar, beliau juga mengajar di dalam bidang berbagai ilmu agama, diantara muridnya adalah Sultan Adam al-Watsiq Billah.
Mufti Haji Muhammad Arsyad, pernah menikah dengan beberapa orang perempuan, yaitu :
– Tilamah, di muara sungai pamintangan, namun tak mendapatkan keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di sungai karias dengan seorang perempuan cantik yang bernama Tuan Inur (saudara Anang Ja’far ayahnya H. Muhammad Thayyib, Lok Bangkal, seorang berilmu lagi mulia), juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah lagi di Balimau, kandangan dengan Tuan Rahimah, juga tidak memperoleh keturunan.
– Kemudian ia menikah di Martapura dengan ummu Salamah binti Mufti H. Ahmad, dari istri putri seorang ulama besar inilah ia mendapat tujuh orang anak, tiga orang putra dan empat orang putri, diantaranya :
– Hafsah
– Haji Utsman, seorang yang berilmu lagi mulia
– Khadijah
– Sa’idah
– KH. Muhammad Hasyiem
– Shafura (istri Datu Landak)
– H. Abdul Muthalib
Mufti haji Muhammad Arsyad memiliki sifat-sifat kemuliaan, seperti pemurah, pengasih, lemah lembut, sabar dan seorang ulama yang wara’ sehingga ia selalu dikasihi oleh saudara-saudaranya, terutama adiknya yang bernama Haji Sa’duddin, Kubah Taniran, Kandangan.
Sejak wafatnya Mufti Haji Muhammad Arsyad sang adikpun jarang sekali pulang ke Martapura, karena ia merasa benar-benar kehilangan atas kepergian kakak tercintanya.
Pada masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin sultan Adam, yang memerintah sekitar tahun 1857-1859 M atau sekitar tahun 1274-1276 H. Mufti Muhammad Arsyad yang juga disebut Tuan Mufti Lamak bercita-cita akan pergi ke tanah suci mekkah untuk menunaikan ibadah haji, sebelum ia pergi maka lebih dahulu ia mengunjungi kakak tertuanya, yakni H. Abu Thalhah, seorang yang sangat berilmu, yang ketika itu masih menetap di Pagatan, sebagai perwujudan sifat-sifatnya yang selalu menghormati dan memuliakan saudara tuanya dan rasa kasih sayangnya terhadap kakak dan sesamanya.
Namun, setibanya ia di Pagatan, ia mendapat sakit yang membawanya sampai meninggal dunia dan akhirnya di makamkan di Pagatan, Kota Baru.
Menurut catatan H. Ismail Khatib, seorang yang berilmu dan mulia. Tuan Mufti Haji Muhamad Arsyad, berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu tiga likur hari bulan Rabiul Awwal 1275 H. Di masa pemerintahan Sultan Abdur Rahman bin Sultan Adam, atau kira-kira 48 tahun.
Bagi peziarah yang dari arah banjarmasin ada baiknya untuk mampir ke KUBAH di pesisir pantai Pagatan.
Langganan:
Postingan (Atom)