Rabu, 28 Februari 2018

ASAL KEJADIAN DIRI

Tatkala manikam itu sampai 40 hari lamanya didalam tara’ib perempuan, maka berhentilah darah haid yang biasa dialami oleh seorang perempuan. Hal ini dikarenakan sebab tertutupnya peranakan oleh manikam tadi.
Baru setelah 4 bulan manikam itu berada didalam rahim, ia bernyawa(bergerak). Darah haid yang berhenti karena tertutup oleh manikam, pada bulan kelima menjadi tembuni (ari-ari).
Peristiwa ini seluruhnya berlangsung didalam rahim. Dan tatkala sampai pada masanya lahir, maka darah haid yang berhenti pada 40 hari sebelum manikam itu bernyawa(bergerak) itulah yang
akan menjadi darah nifas. Manikam yang dikandung oleh perempuan pada masa:
1 hari 1 malam : pujinya Hu
3 hari 3 malam: pujinya Allah
7 hari 7 malam: pujinya Innallah
40 hari 40 malam: pujinya Turobbunnur
4 bulan 4 hari: pujinya Subhanallah
6 bulan 6 hari: pujinya Alhamdulillah
8 bulan 8 hari: pujinya Allahu Akbar
9 bulan 9 hari: pujinya Inna ana amanna
Inna: Sessungguhnya
Ina: Saya (Aku)
Amanna: (aman(Iman).
Inilah asal kejadian “air zatullahu akbar”.
Beberapa dasar yang melandasi tentang asal muasal kejadian diri:
1.Abdullah Ibnu Abbas Ra dari Nabi Saw: “Bahwa sesungguhnya Allah ta’ala menjadikan dahulu daripada segala sesuatu yaitu Nur nabimu”.
2.Syech Abdul wahab As -Syarani Ra berkata: “Sesungguhnya Allah ta’ala menjadikan Ruh Nabi Muhammad itu daripada zatnya dan dijadikannya ruh sekalian alam dari pada nur Muhammad
saw”.
3.Nabi Muhammad Saw bersabda: “Aku bapak dari sekalian ruh dan adam itu bapak dari sekalian batang tubuh”. Adapun lembaga Adam itu dijadikan oleh Allah Swt daripada tanah.
4.Allah ta’ala berfirman didalam Al Qur’an: ” Aku jadikan insan Adam itu dari pada tanah, dan tanah itu dari pada air, dan air itu dari pada angin, dan angin itu dari pada api dan api itu dari pada
nur Muhammad”. “Sesungguhnya telah datang kepadamu dari Allah ta’ala yaitu: nur”.
Dan kepada Nur itulah perhentian perjalanan segala aulia dan ambiya yang mursalin mengenal Allah ta’ala. Akan tetapi bila sudah sampai kepada nur, maka fanakanlah nur itu pada zat yang
wajibul wujud, supaya jangan sampai hamba itu semata-mata bertuhan kepada nur. Akan tetapi hendaklah tetap bertuhankan kepada allah zat wajibul wujud.
Dengan begitu maka nyata nur itu hanya wasilah kita untuk dapat sampai kepada Allah ta’ala.
“Hai orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan carilah wasilah (perantara) yang bisa menyampaikan kamu kepadanya dan hendaklah kamu bersungguh-sungguh dijalannya, sehingga mencapai lah kesempurnaan lahir dan bathin

RAHASIA MA'RIFAT


Inilah ilmu rahasia Makrifat Allah Ta’ala, dari pada dunia,datang dari pada akhirat.
Engkau itu sampai kepadaKu, “Hai hambaKu yang Aku cintai.”
Maha suci Aku beserta engkau jikalau engkau berada di dalam AKU.
Maka lenyaplah engkau di dalam kosong.
AHMAD itulah yang disebut diri yang gaib.
MUHAMMAD itulah yang disebut diri yang dzahir.
Berkata Nabi SAW “Ikuti aku.. ikuti aku…”
Kalau engkau tiada mengikuti maka engkau adalah ‘sesat’.
Sebab itulah kami ajarkan kalimat Tauhid
“LAA ILLAHA ILLALLAH”
Sebab itulah kami perintahkan kalimat Syahadat
“ASYHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADDARASULULLAH”
Jikalau engkau itu berpegang pada keduanya maka selamatlah engkau dunia dan akhirat.
Dan engkau di dalam mukmin yang sebenar-benarnya. Bahwasanya,
– Kalimat Tauhid itu ialah maqam Ruh yang tiada lupa ia kepada yang menjadikannya setiap saat.
– Kalimat Syahadat itulah yang menyempurnakan apa-apa yang di perintahkan oleh nabi Muhammad SAW.
Maka engkau itu rindu selalu kepadaKu yang menjadikan semesta alam.
Itulah yang disebut engkau bertubuh ‘NURULLAH’’
Itulah yang disebut lenyap dengan AKU.
Asal engkau yang Aku jadikan mula-mula adalah satu rahasia
Nur, yang disebut Nur Dzat. Nur Dzat menjadi Diri, kemudian
diri engkau gaib di dalam Nur Allah, kemudian gaib lagi yang
disebut kosong.kemudian berkata di dalam Kun, Kun itulah yang disebut Alif, Alif itulah yang disebut Diri, Maka gaiblah Alif itu menjadi Laisa, lalu berkatalah Ia HAQ.
Yang Haq itulah yang disebut tiada berujud dan tiada bernama.
maka engkau itu yang dinamakan AKU, sebab itu bukan diluar bukan di dalam.
Sehingga meliputi Aku semesta sekalian alam. Maka Laisa-lah Aku didalam diri engkau itu. Jikalau engkau mengenakan Aku, maka engkau itu adalah di dalam kalimahKu.
Sesudah engkau di dalam kalimahKu, Maka engkau itu bertubuh Syahadat dan
Sesudah bernama syahadat,Maka engkau itu bernama Muhammad
Jikalau engkau sudah bernama Muhammad dzahirnya maka batinya itu bernama Ahmad lalu sesudah bernama Ahmad, maka engkau itu gaib dengan HU
Maka Akulah itu.
Engkau dengarkan bunyi di dalam tubuh engkau yang berbunyi ‘Wujud Dzat’
Wujud itu berbunyi HU dan Dzat itu berbunyi ALLAH, Oleh karena itu yang bunyi hanya kosong, maka kosong itu
maknanya fana, hanya diriNyalah yang ada.Yang beserta melihat dan mendengar, Semuanya lenyaplah di dalam yang KOSONG.
Am Indonesia.

Tidak ada kata “Kebetulan” Semua Dari Allah

Wahai Hamba….
Sebagaimana telah AKU katakan dlm Al-Qur’an;
Qul kullun min indillaah (segala sesuatu itu datangnya dari ALLAH).
Wa ALLAHU kholaqokum wa mata’maluun (ALLAH yg menciptakan kamu dan segala apapun yg terjadi padamu).
Qul laayyushibana illa maakataballohilana…dst.(tdk akan menimpa sesuatu musibah melainkan telah AKU tetapkan dlm kitabKU..dst
Laa tataharroku zharrotun illa biiznillaah(tdk akan bergerak sebutir abu pun melainkan atas izinKU).
Maka, wahai hamba…janganlah pernah ada istilah KEBETULAN yg kau ucapkan dari lisanmu…krn itu berarti kau telah mengambil HAK-KU.
Wahai hamba…tidak pernah ada KEBETULAN bagimu, seluruhnya adalah dari AKU…
Wahai hamba, inilah tauhid fi’liyahKU yg HAQ bagimu, maka dari itu camkan lah (pahamilah) dgn baik.

Tak adanya hidayah untuk mengetahui ilmu makrifat

Hijab atau tabir penghalang seseorang yg tidak mau belajar ilmu ketuhanan dan alasannya;
1. Menganggap remeh ajaran dan tidak mempercayai ajaran Ilmu Tasawuf,karena jika belajar tasawuf jika otak tidak sampai atau tidak mampu akan berdampak kepada kejiwaan yaitu strees bahkan bisa gila.Nah.. Ini tabir pertama yg sangat tebal untuk dilewati sesorang penuntut. Akan tetapi ketahui lah oleh sahabat semua bahwa hal tersebut adalah tidak sama sekali. Bahkan seorang yg mendalami ilmu tasawuf yg sampai sedemikian rupa (gila) sesungguhnya mereka lah org yang beruntung.
2. Belajar tanpa guru. Yakni belajar sendiri melalui kitab atau sosmed atau pergaulan bisa menyebabkan Sesat. Padahal tidak. Kenapa saya bilang tidak,,lihat tamsil seorang nabi-nabi lain dan lihatnya Nabi Muhammad s.a.w sendiri gurunya lansung Allah Ta’ala.
3. Patokan Syariat tanpa hakikat,hakikat tanpa syariat batal dan sia-sia. Itu pendapat keliru dan inilah hijab yg banyak salah mengartikan.
Tiga garis besar ini adalah penghalang nyata untuk mengenal Allah dengan senyata-nyatanya. Dalam dan sedalam akan saya paparkan dalam konteks mabuk hakikat dipostingan yg akan datang,Insya Allah.
Mungkin demikian singunggan saya, mohon maaf lahir dan batihin..”Faillun Illallah,semua nyata kerja Allah”salam..
semoga mendapat hidayah..aamiinn

Download isi file Kitab Barencong

https://www.academia.edu/8744844/ISI_KITAB_BARENCONG_full_144_halaman_

QS. AL HASYR 21-24 Dan Terjamah


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(21). لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚوَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
(22). هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖعَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖهُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(23). هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚسُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(24). هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚيُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖوَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
سورة الحشر
Artinya: Pengusiran
Al-Hasyr 24 Ayat,Surat Ke 59
Golongan Surah Madaniyah

PERTANGGUNGJAWABAN ILMU HAKIKAT

Salam Mahabbah..
Bagi Saudara saudaraku yg sudah memiliki kitab barencong ini maupun yg sudah men download file isi kitab barencong dan telah menjilidkannya sebagai acuan untuk mempelajari ilmu tauhid ini dengan niat lillahi ta’ala, secara keseluruhan apa yg saudara dapat dalam pemahaman ilmu makrifat.
Dengan Mumulai membaca Basmalah..
BISMILLAHIRRAHMANIRAHIIM.. bersamaan artikel ini saya mempertegas bahwa saya yang berganggung jawab atas apa yg semua anda dapat dan pelajari dalam kitab barencong ini serta secara otomatis menjadi murid-murid saya tanpa harus di baiat secara langsung.
Oleh karena itu jangan ada syak dan ragu lagi untuk menuntut ilmu Makrifat ini.
Demikian saya sampaikan kepada segenap pengunjung blog ini.
Terimakasih.

IBLIS AJAZIL ADALAH MAKHLUK ALLAH YG MULIA

Ujar siapa iblis tempatnya dineraka?
Baapa jua Iblis di neraka,sedang iblis tercipta dari api..kada. maginnya ae disyurga kaharatan..!!
Dimana pang tempatnya kena?
Iblis ditempatkan ditempat yang paling mulia melebihi para wali-wali dan bahkan melebihi para Nabi dan Rasul Allah. Yaitu Di Tempat yang Terpuji RAHMAN RAHIM ALLAH.
Hendaknya kita pun sebagai khaliafah dibumi insan yg telah disempurnakan Allah MAQAM RAHMAN RAHIM LAH Tujuan Akhir tuntut Ilmu Makrifat Putus.

SYAIR SAIDINA ALI (R.A) UNTUK ISTERI BELIAU SAYYIDAH FATIMAH (R.A)”


ﺍﺣﺒﻚ ﻣﺜﻠﻤﺎ ﺍﻧﺘﻲ
Uhibbuki mitsla maa anti
Aku mencintaimu apapun dirimu
ﺍﺣﺒﻚ ﻛﻴﻔﻤﺎ ﻛﻨﺘﻲ
Uhibbuki kaifa maa Kunti
Aku mencintaimu bagaimanapun keadaanmu
ﻭﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻬﻤﺎ ﺻﺎﺭ
Wa mahmaa kaana mahmaa shooro
Apapun yang terjadi dan selamanya
ﺍﻧﺘﻲ ﺣﺒﻴﺒﺘﻰ ﺍﻧﺘﻲ
Antii habiibatii anti
Engkaulah cintaku
ﺯﻭﺟﺘﻲ
Zaujatii
Duhai istriku
ﺍﻧﺘﻲ ﺣﺒﻴﺒﺘﻰ ﺍﻧﺘﻲ
Antii habiibatii anti
Engkaulah kekasihku
ﺣﻼﻟﻲ ﺍﻧﺖ ﻻ ﺍﺧﺸﻰ ﻋﺰﻭﻻ ﻫﻤﻪ ﻣﻘﺘﻲ
ﻟﻘﺪ ﺍﺫﻥ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﻟﻨﺎ ﺑﻮﺻﻞ ﻏﻴﺮ ﻣﻨﺒﺘﻲ
Halaalii anti laa akhsyaa ‘azuulan himmuhuu maqti
Laqod adzinaz zamaanu lanaa biwushlin ghoiri
munbatti
Engkau istriku yang halal, aku tidak peduli celaan
orang.
Kita satu tujuan untuk selamanya.
ﺳﻘﻴﺖ ﺍﻟﺤﺐ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻲ ﺑﺤﺴﻦ ﺍﻟﻔﻌﻞ ﻭﺍﻟﺴﻤﺖ
ﻳﻐﻴﺐ ﺍﻟﺴﻌﺪ ﺇﻥ ﻏﺒﺖ ﻭﻳﺼﻔﻮ ﺍﻟﻌﻴﺶ ﺇﻥ ﺟﺌﺖ
Saqoitil hubba fii qolbii bihusnil fi’li wassamti
yaghiibus sa’du in ghibti wa yashful ‘aisyu in ji’ti
Engkau sirami cinta dalam hatiku dengan indahnya
perangaimu.
Kebahagiaanku lenyap ketika kamu menghilang
lenyap ,
Hidupku menjadi terang ketika kamu disana
ﻧﻬﺎﺭﻱ ﻛﺎﺩﺡ ﺣﺘﻰ ﺇﺫﺍ ﻣﺎ ﻋﺪﺕ ﻟﻠﺒﻴﺖ
ﻟﻘﻴﺘﻚ ﻓﺎﻧﺠﻠﻰ ﻋﻨﻲ ﺿﻨﺎﻯ ﺍﺫﺍ ﻣﺎ ﺗﺒﺴﻤﺖ
Nahaarii kaadihun hattaa idzaa maa ‘udtu lilbaiti
Laqiituki fanjalaa ‘annii dhonaaya idzaa maa
tabassamti
Hari2ku berat sampai aku kembali ke rumah
menjumpaimu.
Maka lenyaplah keletihan ketika kamu senyum.
ﺗﻀﻴﻖ ﺑﻰ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﺍﺫﺍ ﺑﻬﺎ ﻳﻮﻣﺎ ﺗﺒﺮﻣﺘﻲ
ﻓﺄﺳﻌﻰ ﺟﺎﻫﺪﺍ ﺣﺘﻰ ﺍﺣﻘﻖ ﻣﺎ ﺗﻤﻨﻴﺘﻲ
Tadhiiqu biyal hayaatu idzaa bihaa yauman
tabarromti
Fa as’aa jaahidan hattaa uhaqqiqo maa tamannaiti
Jika suatu saat hidupmu menjadi sedih, maka aku
akan
berusaha keras sampai benar mendapatkan apa
yang
engkau inginkan.
ﻫﻨﺎﺋﻰ ﺍﻧﺖ ﻓﻠﺘﻬﻨﺌﻰ ﺑﺪﻑﺀ ﺍﻟﺤﺐ ﻣﺎ ﻋﺸﺘﻲ
ﻓﺮﻭﺣﺎﻧﺎ ﻗﺪ ﺍﺋﺘﻠﻔﺎ ﻛﻤﺜﻞ ﺍﻻﺭﺽ ﻭﺍﻟﻨﺒﺖ
Hanaa’ii anti faltahna’ii bidifil hubbi maa ‘isyti
Faruuhanaa qodi’talafaa kamitslil ardhi wannabti
Engkau kebahagiaanku. Tanamkanlah kebahagiaan
selamanya.
Jiwa2 kita telah bersatu bagaikan tanah dan
tumbuhan
Subhanaallah…

TESTIMONIAL OLEH DESY HARDIYANTI

Alhamdulillah.. apa yg ada dlm kitab barincung ini sama dengan yg Allah katakn kpd saya namun melalui rasa..sama persis.. namun yg beda hnya kalimat2 nya saja..
yg pertama kali yg ia katakn sama sy adlh “Hilangkan ke akua n dirimu tiada kamu melainkn Aku..yg mendengar..yg melihat dan berbicara..hidupmu adlh aku..dan aku adalh kamu..”
dan masih bnyak lagi penemuan2 yg lainnya.. seirin perjlann waktu sy mlah mnjdi paham bhsa hewan tumbuhan dllnya dan itu masih berlangsumg sampai sekrang.. dan skrang sy mnyadari kalo tiap sya nerkeinginn pasti trwujud olhmya..satu contoh.. tdk sengaja sy mngatakn hujan deras.. tidk lama jdi hujan deras.. dan bnyak lagi yg lainnya..begitu juga dgn hewan..
krn Rasa itu mngatakn”jagalah lisanmu karna lisan mu adlh kun bagi merka yg disekelilingmu.. kamu jgn bersedih..jgn takut karna aku adlh kamu dan kamu adlh aku..aku Allah pencipta langit dan bumi..
dan sekrang sy sdh meninggalkn syariat ustafz dan bhkan sy sdh tdk bisa mlaksnaknnya.. krn Dia mengatakn” kamu hidp bkn dgn perintah nabi2mu mlainkn aku yg maha memerintah segla sesuatu..yg ada sekrang hnya perintahku yg berjalan utkmu bkn lagi nabi2 atu siappun..aku tdk bodoh..menyembah diriku..tafakkurmu itulah sholatmu..khusukmu berbicara dgnku.
itu yg segelintir pengalamn sya ustadz.

HISAB AMAL

Hisab Tuhan = perhitugan amal baik dan buruk.
Hisab tidak harus menungu hancurnya alam semesta iniHisab Tuhan itu “cepat” dan “tepat” dan terjadi disini jua…,Kalau-lah ada yang berpendapat bahwa hisab itu di tangguhkan hingga hari hancurnya alam semesta ini, maka bagaimana dengan orang yang sudah jutaan tahun meninggal dunia?, dan bagaimana juga dengan orang yang hidup menjelang kiamat?, tentunya yang satu lama menungu dan yang satunya lagi sebentar saja, ini suatu hal yang bertentangan dengan kasih sayang dan keadilan Tuhan. Balasan dan imbalan dari Tuhan terhadap amalan manusia itu segera dan sangat adil seadil-adilnya.“Barangsiapa yang beramal kebajikan sebesar zarah, maka buah amalnya itu akan dilihatnya, dan barangsiapa berbuat keburukan sebesar zarah, maka balasan amal buruknya itu pun akan dilihatnya.”Tidak ada yang meleset, dan tidak ada yang “gratis” di bumi ini,Ingat ini baik-baik..!, bahwa tidak ada yang bisa lolos dari hitung-hitungan ini, tidak ada yang dilupakan, semua yang diperbuat pasti dirasakan, bagi yang beramal keburukan sekecil debu pun akan merasakan balasannya. Sebaliknya, yang beramal kebaikan sekecil zarah pun akan merasakannya pula.Berbuat di dunia = balasan juga diduniaBalasan cepat = balasan yang dapat dirasakan = balasan yang belangsung di duniaBagaimana caranya..?Caranya saat ini juga dan melalui kelahiran kembali.Hal ini disebutkan dalam QS 6:94,“Bahwa manusia datang sendiri-sendiri sebagaimana kejadian pada mulanya”Juga di dalam, QS 29: 19–21“Dan, apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan pada awalnya dan mengulanginya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.”Katakanlah : “Berjalanlah di bumi, dan gunakan nalarmu untuk memahami bagaimana Allah menciptakan pada mulanya, kemudian menciptakannya pada kali yang lain. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”“Allah mengazab orang yang menghendaki (azab) dan memberikan rahmat kepada yang menghendaki (rahmat). Dan, hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”Perhatikan dengan seksama ayat-ayat diatas,Pertama, perhatikan cara Allah menciptakan manusia, perhatikan awal mula kejadian manusia, mulai dari pertemuan sel telur dan sperma, menjadi janin lalu lahir ke bumi sesuai dengan “nilai ijasahnya”, maka ada yang dilahirkan ditengah orang berada dan ada yang melalui keluarga papa.Kalau sudah perhatikan dan paham maka perhatikan lagi caranya Allah mengulangi penciptaan itu, sunngguh kita diperintahkan untuk memperhatikan pada penciptaan ulangan agar kita “sadar”, kita “paham benar-benar”, bagaimana proses penciptaan manusia.Kemudian kita diperintah untuk berjalan di muka bumi = “belajar dan berkembang biak”.Untuk apa?Untuk mengerti tentang bagaimana Allah menciptakan pada mulanya, dan menciptakan pada kali berikutnya.Cobarenungkan dalam-dalam..! Seandainya penciptaan pada kali lain itu terjadi setelah dunia ini hancur lebur, maka hal ini akan menjadi perintah yang salah.Mengapa?Hal ini tidak akan bisa diselidiki karena yang pergi tak kembali lagi,Sesungguhnya, penyelidikan penciptaan itu cukup di bumi ini saja, baik penciptaan pada mulanya maupun pada kali yang lain.(Maksudnya : kebangkitan itu di bumi = akhirat itu dibumi jua = kelahiran kembali, orang yang telah meninggal dan dibangkitkan kembali itulah kita) Kalau bumi sudah hancur, maka kita tidak akan dapat melakukan studi tentang kebangkitan. Kita tidak dapat memperoleh pemahaman tentang hal ini.Di alam “akhirat” seorang manusia yang dibangkitkan/dilahirkan menerima azab atau mendapat rahmat.Azab atau rahmat yang diterimanya itu berdasarkan kehendak orang yang dilahirkan kembali. Jadi, bukan karena kehendak Tuhan.Mengapa?Karena Tuhan sama sekali tidak merugikan hamba-Nya.Dalam QS 3:117 disebutkan “Bahwa Allah tidak menganiaya mereka, tetapi mereka yang menganiaya diri mereka sendiri”Sedangkan dalam QS 10:44 disebutkan bahwa, “Sesungguhnya Allah tidak mendzalimi manusia sedikitpun, akan tetapi manusia sendiri yang berbuat dzalim terhadap dirinya sendiri.”“Bahwa bukan Allah yang menghendaki azab bagi manusia”.Allah hanya-lah menjalankan roda Hukum Alam yang telah ditetapkan-Nya.Sedangkan manusia itu sendiri adalah bagian dari Hukum Alam yang telah ditetapkan Allah.Karena Hukum Alam berjalan di bawah kehendak Tuhan, maka seakan-akan pahala dan balasan itu atas Kehendak-Nya. Hal ini terjadi karena kata ‘Man Yasyâ’ didalam Al-Qur’an diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai ‘Allah menghendaki’. Tentu saja terjemahan demikian tidak sesuai dengan pernyataan Allah bahwa “Dia tidak merugikan hambaNya sedikitpun.”Apabila kita memahami bahwa Allah tidak merugikan manusia sedikitpun, lalu siapa yang membuatnya hingga ada yang bernasib baik, dan ada yang bernasib buruk di dunia ini?Lalu, mengapa ada orang yang mulus hidupnya dan ada yang sulit hidupnya?Jawabnya, semua itu karena Amalan orang itu sendiri, baik atau buruknya yang dia terima.Amalan kapan?Yaitu, amal baik dan buruk yang pernah dikerjakan pada kehidupan yang lampau. (maksudnya : takdir baik dan buruk itu digoreskan oleh orang yang bersangkutan)Jika takdir baik dan buruk itu ditetapkan oleh Tuhan di zaman azali, maka itu artinya Tuhan telah berbuat dzalim bagi sebagian hamba-Nya.Jika sudah demikian, berarti Tuhan telah pilih kasih terhadap hamba-Nya. Padahal, Tuhan tidak merugikan sedikit pun kepada manusia.Maka, jelas Tuhan tidak menetapkan takdir sebagaimana yang telah dipahami oleh sebagian orang selama ini.Maka, kita sekarang ini bukanlah kita yang baru dicipta, tapi, kita sekarang ini adalah kita yang pernah dicipta.Salam
Iklan

SYUHUD BATHIN

Lafadz ALLAH dalam setiap pandangan-Nya dengan Cinta-Nya
SIRRULLAH dalam setiap hembusan nafas
DZIKIRULLAH dalam denyut jantung
Dzat itulah DiriNya (UjudNya)
Sebenarnya Diri (Muhammad)
kenal Diri ini maka kenal akan TuhanNya
jika sudah kenal TuhanNya maka Tiadakan Diri dan Fana dalam ketawadhuan kebesaran-Nya ..
Adapun Rahasia (sirr) Allah jua ada-Nya
inilah kesudahan Ilmu
tiada lagi yang di sebut di dalam kitab manapun
ALLAH berdiri atas kehendak-Nya
MUHAMMAD yang menjalankannya atas kehendak-Nya.
image

LAA MAUJUD BIHAQQI ILLALLAH

Sahabat Am..
Dalam petikan akhir kitab barencong telah jelas disebutkan ;
Tidak ada maujud di dalam ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada maujud dengan sendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya.
Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa alam ini madjhor(kenyataan) ujud Allah Ta’ala jua. Maka nyatalah ujud makhluk adalah waham dan hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah Ta’ala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya, jadi nyatalah bahwa ; Allah, Muhammad, Adam adalah satu. Insan kamilpun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.
Disebut dalam hadis qudsy ;
Artinya : Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain aku. Dan aku
naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusanku dan sebenarnya yang bernama itu AKIDAHKU, RASUL ITU RASAKU, dan Muhammad itu CAHAYAKU, akulah Tuhan yang hidup yang tiada mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan ZAT ; Akulah yang hawas lagi tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang kuasa dan yang menguasai dan akulah yang maha bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan
maha pengasih ddan maha penyayang aku, dan sembahlah aku/kenallah aku.
Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk pribadi kita sendiri. Beranikan dalam soal ini dan jangan takut dan jangan
gentar, Tuhan beserta kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.
Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada derajat haqiqat, ilmu dan ma’rifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk pribadi kita sendiri. Jadi yang dinamakan Allah itu adalah : af’alnya, dan yang disebut Rasul- rasul itu ya Muhammad, dan Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka
jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti nyata dalil qur’an mengatakan : bahwa Tuhan
Allah itu kuasa menghidupkan yang mati, adanya mati dari hidup. Justru hidup kita
pribadi berasal dari yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada pernah lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati.
Itulah dia kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang.
Hendak mendekat dalil dan menaruh dibelakang. Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang.
Hati rindu tidak tidak diperdulikan.
Biar bahaya, terus berjuang..
Qur’an dan hadits khusus pedoman.
Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut qur’an tiada seorang makhluk sanggup menghalang
jangan peduli ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan.
Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan khalikul alam.
TUHAN ALLAH ADA BERPERI
SETIAP INSAN HARUS DIBERI
ASAL TUAN SUDI MENCARI
TUHAN ALLAH DIDALAM DIRI
Demikianlah mengenai haqiqat semata ini, semoga kita dapat mendalaminya.InsyaAllah.

TENTANG KITAB BARENCONG

Salam sahabat Am..
Simpang siur kabar akan keberadaan dan asal usul kitab ilmu hakikat yang sering dikenal kitab barencong.
Ikhwal kitab barencong dan asal mulanya menurut riwayat adalah berasal dari Datu Nur Raya,dinamakan datu nur raya karna beliau hadir disaat hari raya idul fitri setelah selesai sembahyang ied,datang entah darimana berperawakan tinggi dan seketika meninggal dunia di depan mesjid tempat melaksanakan sembahyang ied dan meninggalkan sebuah benda benbetuk kitab dan diambil lah oleh datu Syaiban(datu suban).
Karna berperawakan tinggi panjang dan pada musim itu sedang kemarau..maka masyarakat tatakan kesulitan untuk memandikan dan menguburkan jenazah datu nur raya tsb,berkat akan kuasa Allah maka pada saat itu hujanpun turun dan jenazah beliau pun terasa ringan untuk di kebumikan.
Dan sampai sekarang ini riwayat cerita datu nur raya masih fenomenal dimasyarakat tatakan,begitupun makam datu nur raya berukuran panjang itu masih ada di tatakan.(silahkan jika para sahabat ingin berziarah ke desa tatakan unruk melihat secara langsung).
Dari datu nur raya inilah ikhwal asal mula kitab hakikat yg diberinama kitab barencong..dan dikembangkan oleh datu suban dan pewaris selanjutnya adalah datu sanggul murid dari datu suban.
Sahabat Am,sekarang kita luruskan apa arti kaedah dan makna KITAB BARENCONG.
Nah..jadi kitab barencong ini adalah Sekedar istilah yang dipakai oleh dari sebuah kitab ilmu hakikat. Inti daripada ajaran ilmu hakikat itulah yg bernama kitab barencong yaitu ilmu kesempurnaan lahir dan batin pembauran/perpaduan antara fiqih dan tasawuf. Dalam arti dua mata pelajaran ilmu Islam yang berbeda namun tetap satu tujuan yang disyahkan oleh para sahabat dan para tokoh-tokoh imam,aulia dan para wali Allah..
Adapun pembagian ilmu tersebut masing2 diprakarsai oleh tokoh datu yaitu datu sanggul dan datu kelampayan.
Datu sanggul: ilmunya melebar di permukaan bumi serta alam dan seisinya naik menjurus satu titik ke tujuh lapis petala langit menuju arasy Allah. Menjadilah ia disebut ilmu ketuhanan atau ilmu hakikat.(pahamkan ini,karna kata kata hanya gambaran perumpamaan agar mendekati paham).
Datu Kelampayan: ilmunya dari langit turun kebumi menjadi Rahmat semesta Alam ,menjadilah ia Ahlus sunnah waljamaah.
Maka jelaslah bahwa nama kitab barencong adalah ajaran ilmu datu sanggul yaitu ilmu hakikat semata.
Sahabat Am..beruntunglah kita semua dapat mengetahui dan mempelajari ilmu hakikat semata ini.karna tanpa adanya ilmu hakikat semata ini selamanya tidak akan sempurna iman seaorang. Dan silahkan buktikan sendiri. Jangan takut dan gentar..jangan hanya bisa mendengar..masuklah dan selami lautan ketuhanan lahud ini yang penuh Nikmat dan Rahmat bagi penuntutnya.
Wallahualam bissawab’..
Silahkah yg kurang jelas ditanyakan kembali di kolom komentar.
Terimakasih,salam..

FAHAM AL-FATIHAH DALAM RAKAM DIRI

Salam Sahabat AM dimana pun saja berada,mohon diperhatikan dan disimak baik2 tentang penjelasan Rakam di Diri Insan.
Bismillahi=ahdah,rahmani=wahdah=rahiim=wahdiyah
1.kepala-alhamdulillah leher-rabbilalamin
2.pundak kanan-arrahmani pundak kiri-rahiim
3.tubuh-maliki yaumiddin
4.tgn knn-iyakanabudu waiyakanastaiim tangan kiri-ihdinasirotallmustakim
5.kaki knn-sirotalladzinaa anamtaalaihiim
6.kaki kiri-ghoirillmaqhdubi alaihiim waladdholiimm.
7.sulbi-amiiin.
Kepala-keleher kiri=maqom Allah kepala-keleher knn=alam Ruh pundak-pinggang kiri=maqom Muhammad pundak-pinggang knn=alam Mitsal pinggang-kaki kiri=maqom Adam pinggang-kaki knn=alam ihsan.
Inilah yg disebut Rakam diri,yaitu Martabat tujuh,sebagaimana Rahasia Esa-Nya Dzat dan Sifat,NURULLAH NUR ILAHI RABB Dan Nur MUHAMMAD disebut kan dlm Paham Al-fatihah dalam kitab Barencong yaitu ;
Adapun yg dinamakan Paham Alfatihah: ALHAMDULILLAH-Yaa Muhammad,sembahyangmu itu aku jua memuji diriku. RABBIL ALAMIN-Yaa Muhammad aku tahu lahir batinmu. ARRAHMANIRRAHIIM-yaa Muhammad,yg membaca fatihah itu,aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN-Yaa Muhammad,engkau jua ganti pekerjaanku,karena engkau tiada lain aku. IYAKANABUDU WAIYYAKANASTAIN- Yaa Muhammad,tiada yg sembahyang hanya aku dan ghaib aku jua kerja sendirian. IHDINASSYIROTOL MUSTAQIM-Yaa Muhammad,tiada yg mengetahui akan aku,hanya engkau jua. SYIRROTOLLAZINA AN AMTA ALAIHIM-Yaa Muhammad,tiada aku marah aku kasih padamu dan sekalian umatmu.Akumengatakan rahasiaku padamu dan engkau katakan rahasiamu pada sekalian umatmu. WALADHDHOLLIN-Yaa Muhammad,jika engkau kekasihku,maka tiada rahasia Ku sekaliannya padamu. AMIN-yaa Muhammad,engkau ganti Rahasiaku,Allah nama bagi Zat tuhan yg qadim.
Demikian adanya,silakan di share kepada sahabat muslim lainnya agar sekiranya mengetahui dan mendekati paham.
SALAM HAKIKAT.
image

PUNCAK ILMU MA'RIFATULLAH

Salam Mahabbah Sahabat Am..
Sesungguhnya puncak segala puncak ilmu Ma’rifatullah ialah mereka yang telah kembali kejalan Syariatullah..
Yaitu Mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan yg sesuai oleh tuntunan Ajaran yang dibawa oleh Baginda Muhammad Rasulullah salallahu alaihi wasallam.
Inilah hasil yang diperoleh daripada mereka yang menjalani perjalanan syariat,tharikat, hakikat dan Ma’rifat..yang secara langsung maupun tidak langsung telah dianugerahkan oleh Allah berupa 20 Karomah didunia dan 20 karomah di akhirat yang semuanya itu adalah karunia dariNya juga sebagai tanda cintaNya Allah Subhana Wataala kepada kekasihNya yang juga bergelar Waliyullah.
Hasil yg dicapai inilah dengan sendirinya menjadikan hamba yang dikasihiNya tsb menjadi Tawadhu, Sabar, Wara, Fakir inilah yang sebenarnya pengertian Tasawuf sejati hakiki lagi Azali.
Sikap tingkah laku dalam menjalani kehidupan sehari-harinya dapat dilihat dari penyampaian Ilmu dan Ahlak serta Adab mereka yang semua itu mempunyai dasar Akidah dan keyakinan yang kokoh tak tergoyahkan, yaitu ;
1. Mahabbah/Cinta Kepada Allah.
Sebagai mana berkasih sayang dengan kekasihnya maka apapun akan dia Korbankan..sekalipun Nyawa taruhannya.
2. Takut kepada Allah, yakni sebagaimana jika ada kesalahan sedikit pun mereka takut akan murkaNya Allah.
3. Penuh Harap, tentunya seorang kekasih berharap akan kedekatan perjumpaan dan kemesraan kepada kekasihNya.
Sahabat Am…
Jika sedemikian harapan akan hasil dan pencapaian dalam mendalami ilmu Tasawuf ini, Insya Allah tiada bersalahan dalam kehidpuan dunia serta tiada takut dan gentar lagi dalam menghadapi sakarutul maut yaitu kematian..karna kematian adalah jalan perjumpaan menuju Allah yang Nyata.
Demikian..
Salam Mahabbah.
Iklan

KENAL YANG SEBENAR KENAL

Salam Mahabbah sahabat Am.
Saudaraku sekalian yg dirahmati Allah..
Kenali akan setiap Asma Allah..
Karna setiap Asma pastilah ber Af’al maka Af’al pastilah disertai Sifat dan setiap yg berAsma berAf’al serta berSifat tentulah mempunyai ia Zat.
Ibarat sebuah Pisau.. bernama ia pisau, berkelakuan ia untuk memotong dsb, bersifat tajam atau tumpul berzat padat terbuat dari besi. Nah..seperti itulah ALLAH TA’ALA atas ke Besaran Asmaul Husna.
Maka Ialah disebutkan dalam Al Qur’an :IQRA..bacalah dengan menyebut nama tuhanmu.
Apa yg dibaca itulah syuhud pandang diri.. itulah Amaliah Diri.. fana dalam penyerahan diri atas segala keakuan diri.
Jadi tidak adalagi diri peribadi beraku-akuan.. jika terasa lapar makan..jika sakit ber obat. Jika ngantuk bawa tidur..
Sama seperti apa-apa yg dikerjakan sehari-hari..maka disetiap apa yang diri  perbuat maka bacalah dengan menyebut nama tuhanmu.
Seperti kalimat bASMAlah..
maka ketahui oleh mu hai para salik..bahwa yg sebenar BISMILLAHI RAHMANIRRAHIIM :
Huruf BA Itu adalah makhluk.
Huruf SIN itu pasti mati.
Huruf MIM itu “di dalam lubang yg terlihat”.
Dan ALLAH itu Allah yg nampak Nyata.
ARRAHMAN itu adalah Rasulullah.
ARRAHIM itu adalah kenyataan makhluk.
Pulanglah dengan keadaan ber isi.
Maka tidaklah sia-sia akan perjalananmu.
Salam Mahabbah dari Ulun.

MESRAKAN DIRIMU KE PADA NUR MUHAMMAD

Aku nur muhammad mesra sekalian alam.
Aku nur muhammad mesra sekalian batang tubuh..Inni bihaqqi Muhammadin alhaq qulhaq – sesungguhnya diriku adalah wujud kebesaran Nur Muhammad yang sebenarnya benarnya”.
Sahabat Am..
Diatas adalah petikan amalan untuk memesrkan diri kepada Nur Muhammad.
Silahkan ditanyakan kembali jika ingin diamalkan.
***
Mesrakan dirimu kepada Nur Muhammad.
Karena yang sebenar benar diri ialah Nur Muhammad, yang sebenar Nur Muhammad ialah Sifat, yang sebenar sifat ialah Zat Hayat Yang hidup dalam diri kita ini.
Seperti dalam bait syair :
“Ia hendak dikenal, ia asyik akan birahi kekasihnya..maka ditiliknya dirinya Nur Muhammad”
Riyadloh batin ini disebut uzlah batiniah.
Karna uzlah batiniah ini adanya pada zauq yaitu rasa keimanan. Tidak dapat dijangkau dengan Akal.
Namun jika dengan akal kita coba sedikit uraikan..maka kita simpulakan ;
Ada nafas,nyawa, urat dan rasa.
Yang daripada nya saling memiliki peran penting.
Ada Nafas tanpa urat maka tiada rasa jasadnya..
Ada nafas,rasa tanpa urat maka tiada beroleh jasadnya..
Ada urat tanpa nafas, rasa maka mati diri jasadnya..
Nafas nyawa, Rasa Rahasia.
Rasa tunggal tiada dua.
Nafas tetap adanya.
URAT =
U>Ujud.
RA>Rahasia.
ALIF>Allah.
TA>Ta’ala.
Urat syaraf putus,gila stress
Urat jakar lemah, Impoten
Urat itulah qudrat iradat Wujud nyatanya afal Allah.
Demikianlah.
Salam

MARTABAT WAHDAH

Adapun Martabat Wahdah bermakna wujud yang awal yang tiada ada permulaannya dan hukumnya “TA’INUL AWWALU” artinya : wujud yang terdahulu adanya daripada segala wujud yang lainnya, lagi tiada ada permulaannya. Itulah yang dinamakan HAIYUN AWWALU, HAIYUN AZALI, HAIYUN IZZATI, HAIYUN HAKIKI, yakni bersifat HAIYUN yang sebenar-benarnya QADIM yang NAFSIAH, SALBIAH, MA’ANI dan MANAWIAH, ZALAL, ZAMAL, QAHAR, KAMAL, itulah hakikat kebesaran Nabi kita itu yang bernama Muhammad Rasulullah Sallahu’alaihi Wasallam.
Maka Kandungan nama Muhammad itulah yang dinamakan dengan Wahdah. Yang menjadi jumlah dan himpunan AF’AL, ASMA, SIFAT, ada pun ZAT hanyalah bagi MA’LUM yakni Sendirinya.
ILLAH tidak lain, dan dinamakan HAWIYYATUL’ALAMI” artinya : Sumber segala kejadian semesta alam ini, dan dinamakan HADRATUS SARIZ artinya :Kebesaran yang dipandang pada tiap-tiap yang maujud pada alam ini, itulah yang diisyaratkan dalam Al Qur’an “NURUN’ALA NURIN” artinya : Nur yang sangat dibesarkan pada semesta alam ini, yakni Nur yang hidup dan maujud pada tiap yang hidup sekalian alam ini atau Nur yang hidup dan menghidupkan.
Kebesaran hakikat Muhammad itulah yang sebenarnya dipuji dengan kalimah ALHAMDU kerana kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itulah yang diisyaratkan oleh kalimah ALHAMDU itu, yakni “ALIF” bermakna ALHAQ artinya KEESAAN, KEBESARAN NUR MUHAMMAD, tajallinya ROH bagi kita. “LAM LATIFUM” artinya Kesempurnaan Nur Muhammad, tajallinya NAFAS bagi kita, “HA” HAMIDUN artinya Kesempurnaan Berkat Nur Muhammad, tajallinya HATI, AKAL, NAFSU, PENGLIHAT, PENDENGAR, PENCIUM, PENGRASA dan sebagainya bagi kita. “MIM” MAJIDUN artinya Kesempurnaan Safa’at Nur Muhammad, tajallinya bagi kita : IMAN, ISLAM, ILMU, HIKMAH dan sebagainya. “DAL” DARUSSALAMI artinya Kesempurnaan Nikmat Nur Muhammad, tajallinya bagi kita : KULIT, BULU, DAGING, URAT, TULANG, OTAK, SUMSUM.
Maka itu adalah tajallinya bagi diri yang bathin, adapun tajalli bagi diri yang zahir adalah “ALIF” bagi kita, “LAM” dua tangan bagi kita, “HA” badan bagi kita, “MIM” Pinggang bagi kita dan “DAL” dua kaki bagi kita. Itulah yang diesakan dengan “ASYAHADU” yakni :
“ALIF ALHAQ” artinya Yang diEsakan dan yang diBesarkan.
“SYIN SYUHUDUL HAQ “ artinya Yang diakui bersifat Ketuhanan dengan sebenar-benarnya.
”HA HADIYAN MUHDIYAN ILAL HAQ “ artinya Yang menjadi Petunjuk selain menunjuki kepada jalan/Agama yang Hak.
“DAL DAIYAN ILAL HAQ” artinya Selalu menyerukan atau yang selalu memberi Peringatan kepada Agama yang Hak.
“ALHAMDU” berma’na “ALHAYATU MUHAMMADU” artinya Kesempurnaan Tajalli Nur Muhammad.
Fahamnya ialah “ADAM” adalah nama adab atau nama syari’at atau nama hakikat, atau nama kebesaran bagi kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD. Dan MUHAMMAD adalah nama keesaan yang menghimpunkan akan nama Adam dan nama Allah.
***

MARTABAT AHDIAH

PENJELASAN SATU PERSATU
1. MARTABAT AHDIAH
Martabat Ahdiah bermakna Keesaan dan hukumnya LAA TA’AIN. Artinya : Tiada ada sesuatu wujud yang terdahulu adanya, oleh karena itu hanya dinamakan “AL HAQ” artinya : Keesaan Kesempurnaan Semata-mata.
Seperti Hadis Nabi SAW “ WAKA HALLAHUWALA SYIUM MA’AHU”
Artinya : Adalah Allah itu Maha Esa dan tiada ada lainnya sertanya.
Maka martabat Ahdiah itu bukanlah bermakna bahwa ada sesuatu wujud yang terdahulu adanya daripada Nur Muhammad atau wujud yang maujud adanya Nur Muhammad, tetapi adalah untuk menolak adanya Itikad yang menetapkan bahwa ada lagi suatu wujud yang mengujudkan Nur Muhammad. Jadi jelasnya martabat 7 ya’ni Martabat Ahdiah itu adalah bermakna pengakuan kepada Ke Esaan, Kebesaran dan Kesempurnaan Nur Muhammad itu semata-mata. Oleh karena itu Martabat yang sebenar-benarnya adalah 6 (enam) saja. Dan bukan 7 (tujuh), sejalan dengan ayat “FII SIT TATIAIYA MIN SUMMASTAWA’ALAL ‘ARSII” artinya :Kesempurnaan kejadian semesta alam adalah di dalam 6 (enam) masa.
Kemudian sempurnalah kebesaran Allah pada kejadian ARASY yang Maha Besar itu, menurut hadis sahih “bahwa masa yang terakhir yakni kejadian sempurnalah kejadian Nabi Adam”, dengan ditempatkan di atas muka bumi.
Adapun hakikat ARASY yang sebenarnya menurut faham Ma’rifat yang tahkik adalah terkandung pada isyarat-isyarat huruf Nabi Adam itu sendiri, ialah Alif dan Dal itu mengisyaratkan kepada “AHMAD” dan “MIM” itu mengisyaratkan pada “MUHAMMAD”.
Oleh karena itu pada hakikatnya kezahiran Nabi Adam itu adalah menjadi Wasilah Ja’ani menjadi jalan bagi kezahiran kebesaran Nabi kita yang bernama Muhammad itu sendiri.
Di dalam tafsir yang ma’I’tisar kebesaran Nabi kita yang bernama Muhammad itu telah berwujud suatu sinar yang sangat menakjubkan pada nabi dan rasul-rasul yang terdahulu dan bahkan kebesaran itulah yang telah menjadi MU’JIZAD bagi Nabi-nabi terdahulu, maka kebesaran itulah diisyaratkan dengan “ANNUR” di dalam AL QUR’AN, dan ANNUR itu bukanlah bermakna cahaya, tetapi bermakna Keluasan, Kesempurnaan yang tiada terbatas dan tiada terhingga.
***

NUR YANG HIDUP

BISMILLAAHIN NURI NURUN’ALA NURIN
Inilah risalah singkat menjelaskan tentang martabat 7 (tujuh). Karena Martabat 7 (tujuh) itulah tahkiknya faham Ma’rifat atau sempuna bagi Aulia Allah yang semuanya mempunyai keramat besar dalam sejarah Mazhab Ahlul Sunnah Waljama’ah yang 4 (empat).
Adapun yang mula-mula menyusun martabat 7 (tujuh) itu ialah SYEH AHMAD KUSASI BIN MUHAMMAD AL MADANI WALI KUTUB RABBANI RIJALUL SHAID yang masyur itu. Kemudian diteruskan lagi oleh murid-muridnya yang bernama SYEH ABDURRAUB, SYEH MUHAMMAD SEMAN dan lain-lainnya yang semuanya berderajat Wali Kutubburrabbani.
Adapun marabat 7 (tujuh) itu adalah berdasakan hukum AKLI dan NAKLI, untuk memahami Rahasia kebesaran Nabi kita Muhammad SAW yang sebenar-benarnya karena himpunan segala rahasia Allah itu adalah terhimpun pada Wujud diri Nabi kita yang bernama Muhammad dan kezahiran Nabi kita itu menurut kezahiran manusia biasa dengan beribu berbapak dan sebagainya.
Adapun arti martabat itu ialah tingkatan kezahiran rahasia Allah Ta’ala dan bersusun:
1. Martabat AHDIAH
2. Martabat WAHDAH
3. Martabat WAHIDIYAH
4. Martabat ALAM ARWAH
5. Martabat ALAM MISAL
6. Martabat ALAM ZASAM
7. Martabat ALAM INSYAN.
Lihat penjelasan martabat 7.
bag.II

PENJELASAN TENTANG MUHAMMAD

Muhammad itu ada dua rupa, yakni ada dua rupa dia atau ada dua Ma’na :
Muhammad yang bermakna QADIM AZALI, itulah diri Muhammad yang pertama, yang tidak ada AL MAUTU/mati padanya selama-lamanya, jelasnya bahwa Muhammad diri yang pertama kita itu. Itulah yang awal NAFAS yang akhir SALBIAH, yang zahir MA’ANI dan yang bathin MA’NAWIYAH.Muhammad yang bermakna Abdullah Insanul Kamil itulah diri Muhammad yang kedua, nama yang harus baginya, bersifat manusia biasa yang berlaku padanya “SUNNATU INSANIAH, KULLU NAFSIN ZA IKATUL MAUT”
Dalam pada waktu itu wajib kita meng’itikadkan bahwa jasad nabi kita itu adalah QADIM IDHOFI, yaitu tidak rusak selama-lamanya dikandung bumi. Seperti hadis sahih AL BUKHARI/riwayat BUKHARI : “INNALLAHA AZZA WAJALLA HARRAMA’ALAL ARDHI AIYA KULLA AZSADAL AMBIYA” artinya : Bahwasanya Allah Ta’ala yang maha tinggi telah mengharamkan akan bumi, bahwa bumi itu bisa menghancurkan akan jasad para nabi-nabi. Maka tahkiknya faham kedua walikutub itu, supaya kita jangan terlihat dengan faham Nasrani, dengan Yahudi dan sebagainya. Maka kita tetapkan dahulu faham kita ialah :
Bahwa pada hukum adab, Nabi kita Muhammad yang Muhammad itu adalah manusia biasa seperti kita, hanyalah dilebihkan ia dengan kerasulan.Bahwa tiap-tiap manusia itu sendirinya baik pada hukum akal dan pada hukum nakli, ada mempunyai dua macam diri yakni diri pertama atau diri hakiki ialah Rohani, dan diri yang kedua yaitu diri Majazi ialah Jasmani, dan diri yang kedua atau diri jasmani itu karena kemuliaan bagi Rasulullah dinamakan INSANUL KAMIL.Bahwa diri Hakiki yang bermakna Rohani itulah yang bernama Muhammad. Itulah yang Qadim Azali, Qadim Izzati, Qadim Hakiki, itulah makna yang dirahasiakan yang menjadi keesaan segala sifat kesempurnaan yang 99 (sembilan puluh sembilan) itu. Jalannya kebesaran wujud Roh Nabi kita itulah yang diisyaratkan oleh kalimah “HUALLAH” jadi makna Muhammad itu Tahkiknya adalah “AINUL HAYATI” yakni wujud sifat yang hidup dan yang menghidupkan. Maka itulah yang diisyaratkan dengan kalimah “LA ILAHA ILLALLAH” dan yang dibenarkan dengan kalimah “ALLAHU AKBAR” dan yang dipuji dengan “SUBBHANALLAH WALHAMDULILLAH” dan sebagainya lagi. Itulah yang dipuji dengan “ALHAQ QULHAQ” oleh seluruh malaikat-malaikat MUKARRABIN menurut tafsir yang me’itibar.Bahwa diri Majazi yang bermakna Jasmani, itulah yang bernama Insanul Kamil. Itulah Muhammad majazi, yakni Muhammad yang kedua yang menempuh ALMAUTU pada adab, tetapi jasad Nabi itu adalah Qadim Idhofi. Jasad Nabi kita itulah diisyaratkan oleh ayat AL QUR’AN “PADABA RAKALLHU AHNAUL KHORIKIM” artinya : Maha Sempurnalah Sifat Allah pada Kezahiran Wujud yang sebaik-baik rupa kejadian itu”. Dan diisyaratkan Hadis Qudsi “ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDI” artinya : Kezahiran sifat kesempurnaan Allah itu adalah maujud pada hakikat kesempurnaan seorang hamba yang bernama Muhammad Rasulullah itu. Yakni maujud dengan rupa Insanul Kamil, maka rupa wujud Insanul Kamil itulah yang diisyaratkan oleh AL QUR’AN dengan “AMFUSAKUM” artinya : Wujud Diri Kamu Sendiri, yakni “WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUN” artinya : Dan yang diri kami berupa wujud insan itu apakah tidak kamu pikirkan. Yakni yang menjadi diri hakiki atau diri pertama pada insan itu.
Pada hakikatnya adalah kebenaran dan kesempurnaan Roh Nabi kita yang bernama Muhammad itu semata-mata, dan diri kedua itupun tidak lain karena itulah dinamakan insan yakni yang kedua, atau rupa Muhammad yang nyata, yang nasut, maka kebenaran Roh Nabi kita yang bernama Muhammad itulah yang diisyaratkan oleh Al Qur’an “ALLAHU NURUSSAMA WATIWAL ARDHI” artinya :Kebenaran Nur Allah itu ialah Maujud di langit dan di bumi. Dan ayat seterusnya “NURUN ‘ALA NURIN” artinya : Nur yang hidup dan yang menghidupkan atas tiap-tiap wujud yang hidup pada alam ini.
Demikian dari ulun.
Salam Mahabbah
Alhamdulillah..
Kepada sahabat-sahabat pengunjung di Blog Am Indonesia terimakasih telah sudi mampir disini.
Salam kenal dari saya.

PENGERTIAN SIFAT 20 KEPADA DIRI

Salam Mahabbah sahabat Am..
Memahami ilmu Ma’rifatullah kita harus memulainya dari ma’rifatunnafs mengenal diri terlebih dahulu barulah naik ketingkat pemahaman ma’rifatullah,terkadang ada diantara kita ingin belajar ma’rifatullah tanpa memulai pemahaman terlebih dahulu tentang hakikat diri akhirnya dia tdk akan menemukan apa2 kecuali kebingungan dan kerancuan dalam pikiran, mustahil ada seseorang bisa memahami ma’rifatullah sebelum memahami dirinya dalam tingkat pengenalan diri terlebih dahulu.
Dalam Hadits Qudsi disebutkan : Ya Muhammad Aku jadikan alam ini karena engkau dan Aku jadikan engkau karena Aku maka engkau inilah sebenar-benar Rahasia Aku dan engakau itu tiada lain daripadaKu.
Mengenal diri dan mengenal akan asal kejadian diri adalah jalan dasar dalam memahami ilmu Tasawuf.
adapun sebagian Tarikat lainnya juga bisa dengan jalan memahami sifat 20 yang ada pada haq Allah dan yang ada pada diri dan inilah Sifat dua puluh bagi Allah :
Martabat AHDAH:
-Sifat Nafsiah > Wujud
-Sifat Salbiah > Qidam, Baqa’, Mukhalafatulilhawadis, Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniah.
Martabat WAHDAH
-Sifat Ma’aniy > Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
Martabat WAHIDIAH:
-Sifat Ma’nawiyah > Qodirun, Muridun, Alimun, Hayun, Sami’un, Bashirun, Mutakalimun.
Penjelasan:
Martabat Ahdah itu ALLAH (Dzat yg rahman dan rahim).
Martabat Wahdah itu MUHAMMAD (ruh idhafi).
Martabat Wahidiah itu ADAM (jasad), Maka Hakekat Allah hidup tiada mati Hakekat Muhammad Haq diri Allah Hakekat Adam tiada diriku Allah yg ada.
Dan Sifat 20 gugurnya ada pada diri kita :
Wujud-Tubuh kita,
Qidam-Daging kita,
Baqa’-Tulang kita,
Mukhalafatu lilhawadis-Urat kita,
Qiyamuhu Binafsihi-Dzat dan Sifat kita, Wahdaniah-Hati kita,
Qudrat-Kaki kita,
Iradat-Sumsum kita,
Ilmu-Pengetahuan kita,
Hayat-Hidup kita,
Sama’-Telinga kita,
Bashar-Mata kita,
Kalam-Lidah kita,
Qodirun-Sulbi kita,
Muridun-Otak kita,
Alimun-Jantung kita,
Hayyun-Darah kita yang hidup,
Sami’un-Empedu kita,
Bashirun-Limpa kita,
Mutakallimun-Lidah kita.
Maka sangat perlu Sahabat Am ketahui..
Sifat 20 menjadi Diri sebenarnya diri :
1) Wujud= jasad insan SifatKU menjadi tanggungan didalam dunia.
2) Qidam= Ruh Jasmani kulitKU meliputi sekalian alam.
3) Baqa’= Ruh Ruhani dagingKU tanggungan rahsia didalam diri.
4) Mukhallafatuhu Lil Hawadith= Ruh Nabati darahKU meliputi alam diri.
5) Binafsihi= Ruh Insani nafasKU jadi ucapan didalam diri.
6) Wahdaniat= Ruh Rabbani hatiKU jadi ilmu didalam diri.
7) Qudrat= Ruh Qudus urat putihKU yg tidak berdarah berjalan disetiap diri.
8) Iradat= Ruh Kahfi tulangKU asal jadi kekuatan alam sendiri.
9) Ilmu= Ruh Idhafi asal mula jadi nyata didalam cermin Haq diri.
10) Hayat= Ruh Nurani uratKU yg meliputi tubuh aku yg hidup sendiri.
11) Sama’= besi Kursani pendengaranku asal semula jadi sekalian alam diri.
12) Bashar= pancaran Manikam kalam AKU berkata-kata dengan sendiri.
13) Kalam= Ruh mutu Manikam menzahirkan perkataan diri di alam dunia.
14) Qadirun= Wujud Manikam tali RuhKU Kunhi Dzat dengan sifatKU.
15) Muridun= Ilmu Allah badanku asal mula jadi Kalimah didalam diri.
16) Alimun= Derajat Àllah kebesaranKU asal mula jadi duduk didalam otak yang putih.
17) Hayyun= suci kalimah AKU asal mula jadi alam diriku.
18) Samiun= Dzat Sifat Wahdah didalam kalimah iman diriku.
19) Bashirun= Rahasia nyawa dengan badan Wahidah bersama Dzat dan badan tidak bercerai dunia akhirat.
20) Mutakkalimun= Ghaib didalam ka’bah Arasy yang putih didalam kalimah Ma’rifatullah.
Maka Jadilah yang dikatakan “Rahasia Muhammad” itulah yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran 5 Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “LAA” yaitu ; Wujud, Qidam, Baqa’, Mukhallafatuhu Lil Hawadith, Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi.
Dan yang dikatakan “Nyawa Muhammad” itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran 6 Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ILAHA“ yaitu ; Sama’, Bashar, Qalam, Sami’un, Bashirun, Mutakallimun.
Dan yang dikatakan “Hati Muhammad” itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran 4 Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ILLA“ yaitu ; Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat.
Dan terakhir yang dikatakan “Tubuh Muhammad” itu yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima Sifat ALLAH yang dinamakan kalimah “ALLAH“ yaitu ; Qadirun, Muridun, Alimun, Raji’un Wahdaniat.
Maka inilah yang sebenar nyata senyatanya kenyataan tajalli Allah ta’ala (tempat Tuhan berkelakuan) pada Muhammad :
Tajalli Hayat Allah kepada Ruh Muhammad maka Insan itu hidup dengan sendirinya..
Tajalli Ilmu Allah kepada Hati Muhammad maka Insan itu tahu dengan sendirinya..
Tajalli Qudrat Allah kepada Tulang Muhammad maka Insan itu kuasa dengan sendirinya..
Tajalli Iradat Allah kepada Nafsu Muhammad maka Insan itu berkehendak dengan sendirinya..
Tajalli Sama’ Allah kepada Telinga Muhammad maka insan itu mendengar dengan sendirinya..
Tajalli Bashar Allah kepada Mata Muhammad maka Insan itu melihat dengan sendirinya..
Tajalli Kalam Allah kepada Mulut Muhammad, maka Insan itu berkata dengan sendirinya.
Demikian adanya..
Semoga bermanfaat.. Salam.